|
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
junjungan kami Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, dan tak
lupa kepada kita semua selaku umatnya.
Ucapan
terimakasih tak lupa kami sampaikan
kepada pihak yang telah mendukung penyelesaian
makalah ini.Tujuan pembuatan
makalah ini sebagai pemenuhan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Inklusif.Kami
mengharapkan tugas makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua sebagai wujud
penambahan wawasan di bidang ilmu pendidikan.Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun
dalam melakukan penelaahan dan perbaikan di waktu mendatang.
Bandung, September 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................
G. Pentingnya pendidikan inklusi bagi calon
guru..................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Tujuanpendidikannasionaladalahmengembangkankemampuandanmembentukwataksertaperadabanbangsa
yang bermartabatdalamrangkamencerdaskankehidupanbangsa,bertujuanuntukberkembangnyapotensipesertadidik
agar menjadimanusia yang berimandanbertakwakepadaTuhan Yang MahaEsa,
berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadiwarganegara
yang demokratissertabertanggungjawab.
Semuamanusiaberhakuntukmendapatkanpendidikan yang sama, termasuksiswa yang
berkebutuhankhusus. Siswaberkebutuhankhususdapatmenikmatipendidikandengansiswa
normal lainnyadalamsekolah
yang menerapkanPendidikanInklusiyaitusekolah yang
memberikankesempatanbelajarpadaanak-anakberkebutuhankhususbersamadengananak-anakpadaumumnya.Dalamsekolahinklusiinisiswa
normal danABK jugabersama-samamendapatkanpembinaandarisegiakademik,
non akademikdan mental spiritual. UntukmelakukankegiatanPembinaaninitentutidakmudahkarena
di dalamnyaterdapatsiswa normal dan ABK
olehsebabitukegiatanpembinaandanpengembanganpesertadidikjugaperludikeloladenganbaik
agar kegiatannyadapatberjalandenganefektifdanefisien, pengelolaaninijugabiasdisebutdenganistilahmanajemenpembinaanpesertadidik.
Manajemenpembinaanpesertadidikmerupakansuatukegiatan
yang didalamnyameliputikegiatanperencanaan, pelaksanaan, danevaluasidengantujuanmengusahakan
agar
siswadapattumbuhdanberkembangsesuaidengantujuannasional.Untukmewujudkanhaltersebutmaka
di dalampembinaansiswaterdapatkegiatankurikuler, ekstrakurikuler,
dankourikuler.Seluruhkegiatanpembinaanperludikelola agar
dapattercapaitujuansecaraefektifdanefisien.Salah satukegiatanpembinaan yang
perlu di kelolaadalahkegiatankurikuler.Didalamkegiatankurikulerterdapatkegiatan
PBM ataupembelajaran, untukmengefektifkankegitanpembelajaran di sekolahinklusimakadapatdiwujudkandalammanajemen
proses belajarmengajar/pembelajaran, yang di
dalamnyaterdapatperencanaanpembelajaran,
pelaksanaanpembelajarandanevaluasipembelajaran.
B.
RumusanMasalah
1. Apapengertianpendidikan Inklusif?
2. Apatujuan dan manfaat pendidikan inklusif?
3. Apaciri-ciripendidikaninklusif?
4. Apa yang melatarbelakangi diterapkannya pendidikan
inklusif?
5. Apa saja kelebihan dari pendidikan inklusif?
C.
Tujuan
1. Mengetahuipengertianpendidikan Inklusif
2. Mengetahuitujuan dan manfaat pendidikan inklusif
3. Mengetahuiciri-ciripendidikaninklusif
4. Mengetahui latarbelakang diterapkannya pendidikan
inklusif
5. Mengetahui beberapa kelebihan dari pendidikan inklusif
D.
SistematikaPenulisan
HALAMAN JUDUL
HALAMAN KATA PENGANTAR
HALAMAN DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Berisi tentang latarbelakang pembuatan makalah mengenai
konsep pendidikan inklusif
B.
TUJUAN PENULISAN
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai dalam pembuatan makalah
C.
RUMUSAN MASALAH
Berisi tentang rumusan-rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah
BAB II :PEMBAHASAN
Berisi
tentang pembahasan dan teori yang sudah pernah dibahas oleh para ahli yang berkaitan dengan tema makalah mengenai
pengertian pendidikan inklusif serta hal-hal yang berkaitan dengan tema maklah
BAB III:PENUTUP
A.
SIMPULAN
Berisi tentang simpulan akhir
dari pembahasan yang sudah dibuat. Penulisan kesimpulan singkat dan jelas, tidak
panjang seperti pembahasan.
B.
SARAN
Berisi saran
dari penulis untuk para pembaca dan mengenai pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
Berisi seluruh sumber yang digunakan
dalam pembuatan makalah
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PengertianPendidikanInklusif
Pendidikan inklusif adalah
pendidikan yang menyertakan semua anak secara bersama-sama dalam suatu iklim
dan proses pembelajaran dengan layanan pendidikan yang layak dan sesuai dengan
kebutuhan individu peserta didik tanpa membeda-bedakan anak yang berasal dari
latar suku, kondisi sosial, kemampuan ekonomi, politik, keluarga, bahasa,
geografis (keterpencilan) tempat tinggal, jenis kelamin, agama, dan perbedaan
kondisi fisik atau mental.
Sekolah
Inklusif (di Indonesia) adalah sekolah biasa (SB) yang mengakomodasi semua
peserta didik baik anak normal maupun anak berkebutuhan khusus (cacat fisik,
intelektual, sosial, emosional, mental, cerdas, berbakat istimewa daerah
terpencil/ terbelakang, suku terasing, korban bencana alam/ bencana sosial/
miskin), mempunyai perbedaan pangkat, warna kulit, gender, suku bangsa, ras,
bahasa, budaya, agama, tempat tinggal, kelompok politik, anak kembar, yatim,
yatim piatu, anak pedesaan, anak kota, anak terlantar, tuna wisma, anak
terbuang, anak yang terlibat dalam sistem pengadilan remaja, anak terkena
daerah konflik senjata, anak pengemis, anak terkena dampak narkoba HIV/ AIDS
(ODHA), anak nomaden, dll sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.
MenurutRovey (2012)
Pendidikaninklusiadalahsebuah proses pendidikanbagisemuaanak. Hal
inimelibatkansemuaanaktanpamenghiraukanbagaimanakondisisiswa.Sehingga,
penyesuaianpendidikanharusdirancangberdasarkanpadakebutuhankhususdarisemuaanak.
PendidikanInklusifadalahsystemlayananpendidikan
yangmensyaratkananakberkebutuhankhususbelajar di sekolah-sekolahterdekat di
kelasbiasabersamateman-temanseusianya(Sapon-Shevindalam O’Neil 1994).
Sekolahpenyelenggarapendidikaninklusifadalahsekolah
yang menampungsemuamurid di kelas yang sama. Sekolahinimenyediakan program
pendidikan yang layak, menantang,
tetapidisesuaikandengankemampuandankebutuhansetiapmuridmaupunbantuandandukungan
yang dapatdiberikanolehpara guru, agar anak-anakberhasil(Stainback, 1980).
Sekolahinklusifmerupakanperkembanganbarudaripendidikanterpadu.Padasekolahinklusifsetiapanaksesuaidengankebutuhankhususnya,
semuadiusahakandapatdilayanisecara optimal denganmelakukanberbagaimodifikasidanataupenyesuaian,
mulaidarikurikulum, saranadanprasarana, tenagapendidikandankependidikan, systempembelajaransampaipadasystempenilaiannya.
Penyelenggaraanpendidikaninklusifmenuntutpihaksekolahmelakukanpenyesuaianbaikdarisegikurikulum,
saranaparasaranapendidikan, maupunsystempembelajaran yang
disesuaikandengankebutuhanindividupesertadidik.Untukitu proses
identifikasidanasesmen yang akuratperludilakukanolehtenaga yang
terlatihdan/atauprofesional di bidangnyauntukdapatmenyusun program pendidikan
yang sesuaidanobyektif.
B.
TujuandanManfaat Pendidikan
Inklusif
Pelaksanaan
pendidikan inklusi akan mampu mendorong terjadinya perubahan sikap lebih
positif dari peserta didik terhadap adanya perbedaan melalui pendidikan yang
dilakukan secara bersama-sama dan pada akhirnya akan mampu membentuk sebuah
kelompok masyarakat yang tidak diskriminatif dan bahkan menjadi akomodatif
terhadap semua orang.
Pendidikaninklusifdimaksudkansebagaisystemlayananpendidikan
yang mengikut-sertakananakberkebutuhankhususbelajarbersamadengananaksebayanya
di sekolahreguler yang terdekatdengantempattinggalnya.
Penyelenggaraanpendidikaninklusifmenuntutpihaksekolahmelakukanpenyesuaianbaikdarisegikurikulum,
saranadanprasaranapendidikan, maupunsystempembelajaran yang disesuaikandengankebutuhanindividupesertadidik.
Adapun manfaatpendidikaninklusifadalah
:
1.
Membangunkesadarandanconsensuspentingnyapendidikaninklusifsekaligusmenghilangkansikapdannilai
yang diskriminatif.
2.
Melibatkandanmemberdayakanmasyarakatuntukmelakukananalisissituasipendidikanlokal,
mengumpulkaninformasisemuaanakpadasetiapdistrikdanmengidentifikasialas anmengapamerekatidaksekolah.
3.
Mengidentifikasihambatanberkaitandengankelainanfisik,
socialdanmasalahlainnyaterhadapaksesdanpembelajaran.
4.
Melibatkanmasyarakatdalammelakukanperencanaandan
monitoring mutupendidikanbagisemuaanak.
Beberapa
manfaat juga diperoleh dari pelaksaan pendidikan inklusi diantaranya:
A.
bagi siswa
1.
Sejak dini siswa memiliki
pemahamanyang baik terhadap perbedaan dankeberagaman
2.
Munculnya sikap empati pada siswa
secara alamiah
3.
Munculnya budaya saling menghargai
dan menghormati antar siswa
4.
Menurunkan terjadinya stigma dan
labeling kepada semua anak, khusunya pada anak berkebutuhan khusus dan
penyandang cacat
5.
Timbulnya budaya kooperatif dan
kolaboratif pada siswa sehingga memungkinkan adanya saling bantu antar satu
dengan yang lainnya
B.
bagi guru
1.
Lebih
tertantang untuk mengembangkan berbagai metode pembelajaran
2.
Bertambahnya kemampuan dan
pengetahuan guru tentang keberagaman siswa termasuk keunikan, karakteristik,
dan sekaligus kebutuhannya
3.
Terjalinnya komunikasi dan kerja
sama dalam kemitraan antar guru dan guru ahli bidang lain
4.
Menumbuhkembangkan sikap empati guru
terhadao siswa termasuk siswa penyandang cacat / siswa berkebutuhan khusus
C.
bagi
sekolah
1.
Memberikan
kontribusi yang sangat besar bagi program wajib belajar
2.
Memberikan peluang terjadinya
pemerataan pendidikan bagi semua kelompok masyarakat
3.
Menggunakan biaya yang relatif lebih
efisien
4.
Mengakomodasi kebutuhan masyarakat
5.
Meningkatkan kualitas layanan
pendidikan
Sedangkan, tujuandaripendidikaninklusiitusendirimenurut Abdul
SalimChoiri (2012) yaitu:
1. Memberikankesempatan yangseluas-luasnyakepadasemuaanakuntuk mendapatkanpendidikan yang
layaksesuaidengankebutuhannya
2. Membantumempercepat program penuntasanwajibbelajarpendidikandasar 9
tahun
3. Membantumeningkatkanmutupendidikandasardanmenengahdenganmenekanangkatinggalkelasdanputussekolah
4. Menciptakansystempendidikan yang
menghargaikeberagaman, tidakdiskriminatifsertaramahterhadappembelajaran.
C.
Ciri-ciriPendidikanInklusif
Menurut Prof Dr. MulyonoAbdurRohman,
ciri-ciripendidikaninklusifadalah sebagaiberikut:
1.
Siswa yang berusiasamadudukdalamkelas yang sama
2.
Siswasalingbekerjasama dengansesamanya
3.
Siswamerasakelassebagaimilikbersama
4.
Siswamemilikipengalamanberhasil
5.
Siswabelajarmengembangkansikaptoleransi
6.
Siswabelajarmengembangkansikapempati
7.
Guru menerimaperbedaansiswa
8.
Guru mengembangkan dialog dengan siswa
9.
Guru mendorongterjadinyainteraksipromotifantarsiswa
10. Guru
menjadikansekolahmenarikbagisiswa
11. Guru membuatsiswaaktif
12. Gurumempertimbangkanperbedaanantarsiswa
dalam kelasnya
13. Guru menyiapkantugas-tugas yang berbedauntuksiswa-siswanya
14. Guru fleksibeldankreatif
D.
Alasan Diterapkannya Pendidikan Inklusif
1.
Semuaanakmempunyaihak
yang samauntuktidakdidiskriminasikandanmemperolehpendidikan yang bermutu.
2.
Semuaanakmempunyaikemampuanuntukmengikutipelajarantanpamelihatkelainandankecacatannya.
3.
Perbedaanmerupakanpenguatdalammeningkatkanmutupembelajaranbagisemuaanak.
4.
Sekolahdan guru
mempunyaikemampuanuntukbelajarmerespondarikebutuhanpembelajaran yang berbeda.
5.
BentukSekolahInklusif
6.
SekolahBiasa/SekolahUmum,
yang mengakomodasisemuaAnakBerkebutuhanKhusus
7.
SLB/SekolahLuarBiasa/SekolahKhusus
yang mengakomodasianak normal
E.
Beberapa Kelebihan dari Pendidikan Inklusif
1. Pendidikan
Inklusif adalah suatu strategi untuk memperbaiki sistem pendidikan melalui
perubahan kebijakan dan pelaksanaan yang eksklusif.
2. Pendidikan
Inklusif berfokus pada peminimalan dan penghilangan berbagai hambatan terhadap
akses, partisipasi dan belajar bagisemua anak, terutama bagi mereka yang secara
sosial terdiskriminasikan sebagai akibat kecacatan dan kelainannya.
3. Pendidikan
inklusif melihat perbedaan individu bukan suatu masalah, namun lebih pada
kesempatan untuk memperkaya pembelajaran bagi semua anak.
4. Pendidikan
Inklusif melaksanakan hak setiap anak untuk tidak terdiskriminasikan secara
hukum sebagaimana tercantum dalam konvensi PBB (UNCRC) tentang hak anak.
Untuk anak dengan Kebutuhan Khusus, yaitu :
1.
Terhindar dari label negatif
2.
Anak memiliki rasa percaya diri
3.
Memiliki kesempatan menyesuaikan
diri
4.
Anak memiliki kesiapan menghadapi
kehidupan nyata
Dan untuk anak tanpa kebutuhan khusus, antara lain:
1.
Belajarmengenaiketerbatasantertentu
2.
Mengetahuiketerbatasan/keunikantemannya
3.
Peduliterhadapketerbatasantemannya
4.
Dapatmengembangkanketerampilansosial
5.
Berempatiterhadappermasalahtemannya
6.
Membantutemannyayangkesulitan
F.
Perbedaan Pendidikan Inklusif dengan Pendidikan Reguler dan Pendidikan Terpadu
Pendidikan pada umumnya adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pada umumnya peserta didik dalam pendidikan
umum/pendidikan reguler adalah peserta didik normal, sehingga kurikulum, tenaga
guru, sarana dan prasarana, lingkungan belajar dan proses pembelajarannya
dirancang untuk anak normal. Hal ini karena asumsi yang melandasi adalah bahwa
peserta didik memiliki kemampuan yang homogin.Sebaliknya pada pendidikan
inklusif peserta didiknya adalah peserta didik yang memiliki kelainan dan/atau
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang ada di sekolah reguler.
Sehingga kurikulum, tenaga guru, sarana dan prasarana, lingkungan belajar dan
proses pembelajarannya harus dirancang sedemikian rupa untuk memungkinkan semua
peserta didik dapat mengembangkan potensinya.
Pendidikan terpadu merupakan pendidikan yang memberi
kesempatan kepada peserta didik yang memiliki kelainan dan/atau memiliki
kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan di sekolah
reguler.Perbedaan yang menonjol antara pendidikan terpadu dengan pendidikan
inklusif terletak pada sistem pendidikan yang ada di sekolah tersebut.Sekolah
terpadu, peserta didiknya mengikuti sistem yang ada di sekolah
reguler.Sedangkan pendidikan inklusif, sistem pendidikan yang digunakan
menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didiknya.“prinsip mendasar dari
pendidikan inklusif adalah selama memungkinkan semua anak seyogyanya belajar
bersama-sama tanpa memandang kesulitan atau perbedaan yang mungkin ada pada
mereka.
G.
Pentingnya Pendidikan Inklusi Bagi
Calon Guru
Pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus,
sekarang tidak lagi hanya dapat dilakukan di Sekolah Luar Biasa (SLB) tetapi
terbuka di setiap satuan dan jenjang pendidikan baik sekolah luar biasa maupun
sekolah regular atau umum setelah dibukannya program sekolah inklusi. Dengan
adanya kecenderungan kebijakan ini, para calon guru perlu dibekali materi
mengenai betapa pentingnya pendidikan inklusi ketika mengajar nanti. Hal ini
untuk mengantisipasi, jika pada suatu saat nanti, anak-anak yang dihadapi
nantinya kemungkinan tidak semuanya anak normal artinya ada anak yang
memerlukan pelayanan dan bimbingan
khusus yang diakibatkan karena dissabilitas-nya.
1.
Semua anak mempunyai hak yang sama untuk tidak
di-diskriminasi-kan dan memperoleh pendidikan yang bermutu.
2.
Semua anak mempunyai kemampuan untuk mengikuti pelajaran
tanpa melihat kelainan dan kecacatannya.
3.
Perbedaan merupakan penguat dalam meningkatkan mutu
pembelajaran bagi semua anak.
4.
Sekolah dan guru mempunyai kemampuan untuk belajar merespon
dari kebutuhan pembelajaran yang berbeda.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Pendidikan inklusi adalah proses pendidikan yang
memungkinkan semua anak berkesempatan untuk berpartisipasi secara penuh dalam
kegiatan kelas reguler, tanpa
memandang kelainan, ras, atau karakteristik lainnya. Tujuan pendidikan
inklusi pada umumnya berarti menciptakan dan membangun pendidikan yang berkualitas dengan
menerima keanekaragaman, dan menghargai perbedaan, membantu meningkatkan mutu
pendidikan dasar dan menengah dengan menekan angka tinggal kelas dan putus
sekolah.
Pentingnya pendidikan inklusi bagi calon guru, antara lain
agar guru mengetahui apa, siapa, dan bagaimana ciri-ciri ABK, mengetahui
kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan ABK dalam pembelajaran termasuk
fasilitas-fasilitas maupun sarana dan prasarana dalam pembelajaran maupun dalam
kehidupan sehari-hari, guru tidak membedakan anak yang normal maupun anak yang
berkebutuhan khusus, guru mengetahui kurikulum maupun layanan yang diperlukan
ABK dalam pembelajaran, agar guru mengetahui pentingnya peran mereka dalam
keberhasilan ABK di masa depan.
B.
Saran
Bagi orang tua, hendaknya lebih memahami lagi kebutuhan
anaknya dan mengubah anggapan bahwa memiliki anak dissabilitasmerupakan suatu
hal yang hina. Orangtua hendaknya juga menyadari bahwa memiliki anak dissabilitas tetap menjadi suatu
anugerah dan tanpa rasa malu memberanikan diri menyekolahkan anaknya baik di
Sekolah Luar Biasa maupun Sekolah Inklusi.
Bagi
calon guru, hendaknya mempelajari secara matang dan lebih memahami arti penting
pendidikan inklusi.Bagi guru sebaiknya juga harus bisa memberikan pelayaan
maksimal ketika memberikan pelajaran kepada siswanya.Seorang guru harus bisa
menggunakan metode dan strategi yang tepat untuk menangani anak-anak berkebutuhan
khusus.
Selain itu juga
harus memperhatikan beberapa saran berikut:
1.
Pendidikan Inklusi hendaknya dilakukan secara
perlahan-lahan, selangkah demi selangkah dan dapat dimulai dari PAUD
2.
Sebaiknya pihak sekolah yang hendak melaksanakan dan
menerapkan pendidikan inklusi menggunakan nara sumber yang dapat memberikan
bimbingan dan informasi yang dibutuhkan pihak sekolah.
3.
Sekolah perlu untuk mengembangkan ruang dan pusat sumber
belajar serta sarana dan prasarana agar dapat menunjang pelaksanaan
pendidikan inklusif
4.
Memberikan pelatihan kepada semua tenaga kependidikan dan
orang tua
5.
Guru atau tenaga kependidikan harus bersifat fleksibel,
kreatif, dan menghargai ke pluralitasan
6.
Guru harus mampu mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan individual anak
7.
Selain itu, guru harus dapat bekerja sama dalam suatu tim
kerja demi tercapainya pelaksanaan pendidikan inklusif secara optimal dan baik
di sekolah.
8.
Guru juga harus dapat mengembangkan iklim belajar dan
bekerja yang sehat di dalam lingkungan sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2010). Pengertian
pendidikan inklusif. [Online] http://www.pokjainklusifbojonegoro.com/about-us/apa-itu-pendidikan-inklusif[Diakses 03 september 2014].
Lilis. (2013). Pentingnya pendidikan inklusi untuk guru.
[Online] http://liliezsticcerzgurujugapunyacitacita.blogspot.com/2013/07/pentingnya-pendidikan-inklusi-bagi.html[Diakses 03 september 2014].
Anonim. (2009). Pendidikan inklusif.
[Online]http://inti.student.fkip.uns.ac.id/2009/01/15/pendidikan-inklusive/http://bintangbangsaku.com/artikel/[Diaksespada 03 september 2014].
Febria. (2010). Pendidikan inklusi.
[Online]http://febria1990.blogspot.com/2010/10/pendidikan-inklusif.html[Diaksespada 03 september 2014]
Najih-Fiddaraini, A. 2011. Pengertian pendidikan inklusif. Diakses dari http://ahmadnajihf.blogspot.com/2011/09/pengertian-pendidikan-inklusi.html[Diakses 03 september 2014]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar