BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Kurikulum merupakan bagian
terpenting dalam proses pendidikan karena kurikulum merupakan salah satu alat
untuk mencapai tujuan pendidikan dan kurikulum digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar pada berbagai jenis dan tingkat satuan
pendidikan. Kurikulum dirancang dan dikembangkan secara terus-menerus sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan jaman, ini bertujuan tidak lain untuk membuat
proses pendidikan berjalan dan berhasil secara efektif. Sebab sesuai dengan
definisi kurikulum, kurikulum akan menjadi panduan dalam pelaksanaan sebuah
program pendidikan, tanpa kurikulum dipastikan proses pendidikan akan berjalan
tidak terkendali dari sisi perencanaan, proses dan hasil pendidikan. Untuk itu
kurikulum dalam perumusannya harus sesuai dengan kondisi pendidikan saat itu,
dan pelaksana kurikulum harus dapat mengoptimalkan isi dari kurikulum tersebut
dalam proses pendidikan supaya hasil yang diperoleh akan sesuai dengan tujuan
pendidikan secara nasional. Berkenaan dengan kurikulum dan pengertiannya
terdapat dimensi kurikulum.
S.
Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa pada saat sekarang istilah kurikulum
memiliki empat dimensi pengertian, dimana satu dimensi dengan dimensi lainnya
saling berhubungan. Keempat dimensi kurikulum tersebut yaitu: (1) kurikulum
sebagai suatu ide atau gagasan, (2) kurikulum sebagai suatu rencana tertulis
yang sebenarnya merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide, (3)
kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula disebut dengan istilah
kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum. Secara teoritis
dimensi kurikulum ini adalah pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana
tertulis. (4) kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari kurikulum
sebagai suatu kegiatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, kami merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.
1.
Apa pengertian
kurikulum?
2.
Bagaimanakah
karakteristik kurikulum?
3.
Apa yang
dimaksud dengan dimensi kurikulum?
4.
Bagaimana
hubungan dimensi kurikulum dengan pengertian kurikulum?
C.
Tujuan
Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di
atas, makalah ini kami susun dengan tujuan untuk mengetahui dan
mendeskripsikan:
1.
Mengetahui
pengertian kurikulum
2.
Mengetahui
karakteristik kurikulum
3.
Mengetahui
dimensi kurikulum
4.
Mengetahui hubungan
dimensi kurikulum dengan pengertian kurikulum
D.
Sistematika
Penulisan
Makalah ini terdiri dari:
Bab I PENDAHULUAN. Dalam BAB ini terdiri dari
beberapa subbab, yaitu latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II PEMBAHASAN. BAB ini terdiri dari poin-poin
pokok makalah, yaitu pengertian kurikulum, karakteristik dan dimensi kurikulum,
serta hubungan antara dimensi kurikulum dengan pengertian kurikulum.
Bab III PENUTUP. Di dalam BAB ini terdiri dari dua
subbab yaitu kesimpulan dan saran dari bahasan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep
dasar kurikulum
Kurikulum
merupakan suatu hal yang penting karena kurikulum bagian dari program
pendidikan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan bukan
semata-mata hanya menghasilkan suatu bahan pelajaran. Kurikulum tidak hanya
memperhatikan perkembangan dan pembangunan masa sekarang tetapi juga
mengarahkan perhatian ke masa depan.
1.
Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir
yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi,
istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani,
yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari
garis start sampai garis finish.
Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj
yang berarti jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan. Kemudian,
pengertian tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata
pelajaran (subject) yang harus
ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk
memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah. Dengan kata lain, kurikulum
dianggap sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akir dari
suatu perjalanan dan ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu. Dari
pengertian tersebut, dalam kurikulum terkandung dua hal pokok, yaitu (1) adanya
mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, dan (2) tujuan utamanya yaitu
untuk memperoleh ijazah. Dengan demikian, implikasi terhadap praktik pengajaran
yaitu setiap siswa harus menguasai seluruh mata pelajaran yang diberikan dan
menempatkan guru dalam posisi yang sangat penting dan menentukan. Keberhasilan
siswa ditentukan oleh seberapa jauh mata pelajaran tersebut dikuasainya dan
biasanya disimbolkan dengan skor yang diperoleh setelah mengikuti suatu tes
atau ujian. Sedangkan, kurikulum pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam
kamus Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan
acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
Pengertian kurikulum seperti yang disebutkan di atas dianggap pengertian
yang sempit atau sangat sederhana. Sedangkan pengertian kurikulum secara luas
itu tidak terbatas hanya pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi mencakup
semua pengalaman belajar (learning
experiences) yang dialami siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadinya.
Kurikulum tidak dibatasi pada kegiatan di dalam kelas saja, tetapi mencakup
juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa di luar siswa.
Setelah dipaparkan pengertian kurikulum secara etimologi, akan disebutkan
pengertian secara terminologi atau biasa disebut dengan pengertian secara
istilah. Pengertian kurikulum menurut para ahli inilah pengertian kurikulum
secara terminologi. Ada banyak sekali para ahli yang berpendapat mengenai
pengertian kurikulum, diantaranya yaitu :
a.
Kurikulum adalah rancangan pengajaran atau sejumlah
mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program
untuk memperoleh ijazah. (Crow and Crow).
b.
Kurikulum adalah kelompok pengajaran yang sistematik
atau urutan subjek yang dipersyaratkan untuk lulus atau sertifikasi dalam
pelajaran mayor, misalnya kurikulum pelajaran sosial, kurikulum pendidikan
fisika (Carter V. Good dalam Oliva, 191:6).
c.
Kurikulum adalah seluruh pengalaman siswa di bawah
bimbingan guru (Hollis L. Caswell and Doak S. Campbell dalam Oliva, 1991:6).
d.
Kurikulum adalah sebagai sebuah perencanaan untuk
memperbaiki seperangkat pembelajaran untuk seseorang agar menjadi terdidik (J.
Galen Saylor, William M. Alexander, and arthur J. Lewis dalam Oliva 1991:6).
e.
Kurikulum pada umumnya berisi pernyataan tujuan dan
tujuan khusus, menunjukkan seleksi dan organisasi konten, mengimplikasikan dan
memanifestasikan pola belajar mengajar tertentu, karena tujuan menuntut mereka
atau karena organisasi konten mempersyaratkannya. Pada akhirnya, termasuk di
dalamnya program evaluasi outcome (Hilda Taba dalam Oliva, 1991:6).
f.
Kurikulum sekolah adalah konten dan proses formal
maupun non formal di mana pebelajar memperoleh pengetahuan dan pemahaman,
perkembangan skil, perubahan tingkah laku, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah
bantuan sekolah (Ronald C. Doll dalam Oliva, 1991:7).
g.
Kurikulum adalah rekonstruksi dari pengetahuan dan
pengalaman secara sistematik yang dikembangkan sekolah (atau perguruan tinggi),
agar dapat pembelajar meningkatkan pengetahuan dan pengalamannnya (Danniel
Tanner and Laurel N. Tanner dalam Oliva, 1991:7).
h.
Kurikulum dalam program pendidikan dibagi menjadi empat
elemen yaitu program belajar, program pengalaman, program pelayanan, dan
kurikulum tersembunyi (Abert I. Oliver dalam Oliva, 1991:7).
i.
Kurikulum mengandung konten (subject matter),
pernyataan tujuan (terminal objective), urutan konten, pre-asesmen
dari entri skill yang dipersyaratkan pada siswa ketika mulai belajar
konten (Roert M. Gagne dalam Oliva, 1991:7).
j.
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan
kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi
murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk
berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai
dengan tujuan-tujuan pendidikan (Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil).
2.
Karakteristik Kurikulum
Kurikulum
adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa,
sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan
tujuan pendidikan dan pembelajaran. Kurikulum sebagai alat atau rencana untuk
mencapai tujuan pendidikan, maka dalam penerapannya tidak lepas dari berbagai
karakteristik kurikulum. Menurut Schubert dkk (Print,1993), ada lima karakteristik
kurikulum, yaitu:
a.
Kurikulum sebagai mata pelajaran (curriculum as subjest matter):
Ini menggambarkan kurikulum sebagai pengkombinasian mata pelajaran untuk
membentuk sekumpulan materi yang diajarkan. Kurikulum ialah sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh
pengetahuan. Mata pelajaran dipandang sebagai pengalaman orang tua atau
orang-orang pandai masa lampau yang telah disusun secara sistematis dan logis.
b.
Kurikulum sebagai pengalaman (curriculum as experiences)
: Kurikulum dipandang sebagai sejumlah pengalaman yang dihadapi siswa dalam
konteks pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, semua pengalaman tersebut telah
direncanakan secara khusus dengan cara penulisan kurikulum, tetapi banyak
pengalaman yang didapatkan anak didik dalam konteks pendidikan yang tak
direncanakan (hidden curriculum).
Dalam karakteristik kurikulum ini seorang guru bertindak sebagai fasilitator
untuk mempertinggi pertumbuhan kepribadian anak didik.
c.
Kurikulum sebagai tujuan (curriculum as intention) :
Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Karakteristik
kurikulum ini berpendapat bahwa suatu perencanaan kurikulum yang komprehensif
terhadap pengalaman belajar anak didik telah ditentukan lebih awal sebelum
mereka memulai kurikulum itu, yang merupakan cara terbaik untuk memenuhi
kebutuhan anak didik. Sebagai suatu rencana, maka pertama kurikulum berisikan
suatu rencana yang merupakan pernyataan awal dari maksud (tujuan, cita-cita,
sasaran), yakni apa yang harus dipelajari anak didik. Kedua, kurikulum sebagai
sekumpulan pernyataan daripada hasil belajar yang dimaksudkan, yakni apa yang
harus anak didik dapatkan.
d.
Kurikulum Sebagai Reproduksi Sosial (curriculum as cultural reproduction) : Kurikulum haruslah merefleksikan kultur
suatu masyarakat.
Peranan
suatu sekolah yang banyak diargumentasikan dan akibat adanya kurikulum, adalah
menyampaikan pengetahuan dan nilai-nilai yang penting untuk digunakan oleh
suatu generasi ke arah generasi yang sukses.
e.
Kurikulum sebagai currere (curriculum as currere) : kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh. Karakteristik kurikulum ini sebagai suatu proses dari pemberian
pengertian individu secara terus menerus ke arah yang lebih berarti. Hal ini
lebih menekankan pada perspektif pengalaman, sedang akibat terhadap kurikulum
adalah interpretasi terhadap pengalaman hidup.
B.
Dimensi-Dimensi Kurikulum
R. Ibrahim (2005) mengelompokkan Kurikulum menjadi 3
dimensi, yaitu kurikulum sebagai substansi, kurikulum sebagai system, dan
kurikulum sebagai bidang studi. Dimensi pertama memandang kurikulum sebagai
rencana kegiatan belajar bagi siswa di Sekolah atau sebagai perangkat tujuan
yang ingin dicapai. Suatu kurikulum dapat juga menunjuk pada suatu dokumen yang
berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal
dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis
sebagai hasil persetujuan bersama antara penyusun kurikulum dan pemegang
kebijakan pendidikan dan masyarakat.
Dimensi kedua memandang kurikulum sebagai bagian dari
system persekolahan, system pendidikan dan bahkan system masyarakat. Suatu
system kurikulum mencakup struktur personalia dan prosedur kerja bagaimana cara
menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi dan menyempurnakan. Hasil dari
suatu sistem adalah tersusunnya suatu kurikulum dan fungsi dari sistem
kurikulum adalah memelihara kurikulum agar tetap dinamis.
Dimensi ketiga memandang kurikulum sebagai bidang
studi yaitu bidang studi kurikulum. Hal ini merukan kajian para ahli kurikulum
dan ahli pendidikan dan pengajaran mereka yang mendalami bidang kurikulum
mempelajari konsep-konsep dasar tentang kurikulum, melalui studi kepustakaan
dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal baru
yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.
Nana Syaodih Sukmadinata (2005) mengemukakan
pengertian kurikulum ditinjau dari tiga dimensi yaitu sebagai ilmu, sebagai
sistem dan sebagai rencana. Kurikulum sebagai ilmu dikaji konsep, asumsi,
teori-teori dan prinsip-prinsip dasar tentang kurikulum. Kurikulum sebagai
sistem menjelaskan kedudukan kurikulum dalam hubungannya dengan sistem-sistem
lain, komponen-komponen kurikulum, kurikulum dalam berbagai jalur, jenjang,
jenis pendidikan, menejemen kurikulum dan sebagainya. Kurikulum sebagai rencana
diungkap beragam rencana dan rancanagan atau desain kurikulum. Rencana bersifat
menyeluruh untuk semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan atau khusus untuk
jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Demikian pula dengan rancangan
atau desain, terdapat desain konsep, tujuan, isi, proses, masalah, kebutuhan
siswa.
S. Hamid Hasan (1988) mengemukakan
bahwa pada saat sekarang istilah kurikulum memiliki empat dimensi pengertian,
dimana satu dimensi lainnya saling berhubungan. Keempat dimensi kurikulum
tersebut yaitu, (1) Kurikulum sebagai suatu ide/ gagasan, (2) Kurikulum sebagai
suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan dari kurikulum
sebagai suatu ide, (3) Kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula
disebut dengan istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi
kurikulum. Secara teoritis dimensi kurikulum ini adalah pelaksanaan dari
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis. (4) Kurikulum sebagai suatu hasil
yang merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan.
Selanjutnya bila kita merujuk pada dimensi pengertian yang terakhir, maka dapat dengan mudah mengungkap keempat dimensi kurikulum tersebut dikaitkan pengertian kurikulum.
Selanjutnya bila kita merujuk pada dimensi pengertian yang terakhir, maka dapat dengan mudah mengungkap keempat dimensi kurikulum tersebut dikaitkan pengertian kurikulum.
1.
Pengertian kurikulum dihubungkan dengan
dimensi ide
a)
Pengertian kurikulum sebagai dimensi yang
berkaitan dengan ide pada dasarnya mengandung makna bahwa kurikulum itu adalah sekumpulan
ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan"… the content of
instruction without reference to instructional ways or means" (henry C.
Morrison, 1940).
b)
" ,,, curriculum is the substance of the
school program. It is the content pupils are expected to learn" (Donald E.
Orlosky and B. Othanel Smith, 1978).
c)
"… curriculum it self is a construct or
concept, a verbalization of an extremely complex idea or set of ideas"
(Olivia, 1997:12).
2.
Pengertian kurikulum dikaitkan dengan dimensi rencana
Makna dari dimensi kurikulum ini
adalah sebagai seperangkat rencana dan cara mengadministrasikan tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan tertentu. Pengertian
kurikulum yang berkaitan dengan dimensi ini, diantaranya :
a) "…
A curriculum is a plan for learning; therefore, what is known about the
learning process and the development of the individual has bearing on the
shaping of curriculum" (Hilda Taba, 1962).
b) "…
all planned learning outcomes for which the school is responsible" (W.
Popham and Eva L. Baker, 1970).
c) "…the
Planned and guided learning experiences and intended learning outcomes,
formulated through the systematic reconstruction of knowledge and experiences
of the school, for learner's continuous and will full growth in personal-social
competence" (Daniel Tanner and Laurel Tanner, 1975).
3.
Pengertian Kurikulum dikaitkan dengan dimensi
aktifitas
Pengertian
kurikulum sebagai dimensi aktifitas memandang kurikulum merupakan segala
aktifitas dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Pengertian kurikulum berkaitan dengan dimensi ini,
diantaranya :
a)
"… The curriculum [is a design, made] by all of
those who are most intimately concerned with the activities of the life of the
children while they are in school. … a curriculum must be as flexible as life
and living. It cannot be made beforehand and given to pupils and teachers to
install. [Also , it] .. represents those learning each child selects, accepts,
and incorporates into himself to act with, in, and upon subsequent experiences. (L. Thomas
Hpkins, 1941).
b)
The curriculum is… stream of guided activities that
constitutes the life of young people and theirs elders. [In a much earlier book,
Rugg disapprovingly spoke of the traditional curriculum as one" .. passing
on descriptions of earlier cultures and to perpetuating dead languages and
abstract techniques which were useful to no more than a negligible fraction of
our population." (Harol Rugg, 1947).
c)
"All of the activities that are provided for
students by the school constitutes its curriculum" (Harold Alberty, 1953).
4.
Pengertian kurikulum dikaitkan dengan dimensi hasil
Definisi
kurikulum sebagai dimensi hasil memandang kurikulum itu sangat memperhatikan
hasil yang akan dicapai oleh siswa agar sesuai dengan apa yang telah
direncanakan dan yang menjadi tujuan dari kurikulum tersebut.
Pengertian-pengertian kurikulum yang berkaitan dengan dimensi ini, di antaranya
:
a)
"… a structured series of intended learning
outcomes" (Mauritz Johnson, Jr., 1967).
b)
"Curriculum is defined as a plan for achieving
intended learning outcomes: a plan concerned with purposes, with what is to be
a learned and with the result of instruction" (Unruh and Unruh, 1984:96).
c)
"Segala usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk
memperoleh hasil yang diharapkan dalam situasi di dalam ataupun di luar
sekolah" (Hilda Taba dalam Nasution, Azas-azas kurikulum)
Pandangan atau anggapan yang sampai
saat ini masih lazim dipakai dalam duni pendidikan dan persekolahan di negara
kita, yaitu kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang disusun guna
memperlancar proses pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Secara
etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Sedangkan dalam
bahasa Arab, kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj yang
berarti jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan. Dari
pengertian tersebut kemudian diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah
mata pelajaran (subject) yang harus
ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk
memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah dan dijadikan sebagai alat atau
rencana untuk mencapai tujuan pendidikan. Selain itu, kurikulum hendaknya
memperhatikan dimensi-dimensi yang ada agar tujuan dari kurikulum itu dapat
tercapai dan sesuai dengan rencana.
B.
Saran
Sebagai Seorang Calon
Guru sebaiknya wajib mengetahui dan memahami konsep dasar dari kurikulum dan
dimensi yang terdapat di dalamnya. Karena materi ini merupakan suatu hal yang
sangat penting dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh karena
itu diharapkan pembaca dapat memahami dengan baik pembahasan yang ada dalam
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nizar,
Tirta. (2012). Konsep Dasar Kurikulum [On line]. Tersedia : http://tirtanizertrs.blogspot.com/2012/11/konsep-dasar-kurikulum.html diakses 4
September 2014
Roibin.
(2012). Deskripsi Kurikulum [On
line]. Tersedia : http://syariah.uin-malang.ac.id/index.php/komunitas/blog-fakultas/entry/deskripsi-kurikulum.html diakses 5 September 2014
Susilana,
Rudi., dkk. (2006). Kurikulum &
Pembelajaran. Bandung : Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Penmbelajaran,
Jurusan Kurikulum & Teknologi Pendidikan FIP – UPI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar