Selasa, 01 November 2016

KONSEP DASAR DAN DIMENSI KURIKULUM



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
            Kurikulum merupakan bagian terpenting dalam proses pendidikan karena kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan kurikulum digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada berbagai jenis dan tingkat satuan pendidikan. Kurikulum dirancang dan dikembangkan secara terus-menerus sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman, ini bertujuan tidak lain untuk membuat proses pendidikan berjalan dan berhasil secara efektif. Sebab sesuai dengan definisi kurikulum, kurikulum akan menjadi panduan dalam pelaksanaan sebuah program pendidikan, tanpa kurikulum dipastikan proses pendidikan akan berjalan tidak terkendali dari sisi perencanaan, proses dan hasil pendidikan. Untuk itu kurikulum dalam perumusannya harus sesuai dengan kondisi pendidikan saat itu, dan pelaksana kurikulum harus dapat mengoptimalkan isi dari kurikulum tersebut dalam proses pendidikan supaya hasil yang diperoleh akan sesuai dengan tujuan pendidikan secara nasional. Berkenaan dengan kurikulum dan pengertiannya terdapat dimensi kurikulum.
            S. Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa pada saat sekarang istilah kurikulum memiliki empat dimensi pengertian, dimana satu dimensi dengan dimensi lainnya saling berhubungan. Keempat dimensi kurikulum tersebut yaitu: (1) kurikulum sebagai suatu ide atau gagasan, (2) kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide, (3) kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula disebut dengan istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum. Secara teoritis dimensi kurikulum ini adalah pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis. (4) kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan.



B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kami merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1.    Apa pengertian kurikulum?
2.    Bagaimanakah karakteristik kurikulum?
3.    Apa yang dimaksud dengan dimensi kurikulum?
4.    Bagaimana hubungan dimensi kurikulum dengan pengertian kurikulum?


C.    Tujuan Makalah
            Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini kami susun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.      Mengetahui pengertian kurikulum
2.      Mengetahui karakteristik kurikulum
3.      Mengetahui dimensi kurikulum
4.      Mengetahui hubungan dimensi kurikulum dengan pengertian kurikulum

D.    Sistematika Penulisan
            Makalah ini terdiri dari:
Bab I PENDAHULUAN. Dalam BAB ini terdiri dari beberapa subbab, yaitu  latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II PEMBAHASAN. BAB ini terdiri dari poin-poin pokok makalah, yaitu pengertian kurikulum, karakteristik dan dimensi kurikulum, serta hubungan antara dimensi kurikulum dengan pengertian kurikulum.
Bab III PENUTUP. Di dalam BAB ini terdiri dari dua subbab yaitu kesimpulan dan saran dari bahasan. 

BAB II
PEMBAHASAN

A.           Konsep dasar kurikulum
Kurikulum merupakan suatu hal yang penting karena kurikulum bagian dari program pendidikan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan bukan semata-mata hanya menghasilkan suatu bahan pelajaran. Kurikulum tidak hanya memperhatikan perkembangan dan pembangunan masa sekarang tetapi juga mengarahkan perhatian ke masa depan.
1.      Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.
Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan. Kemudian, pengertian tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah. Dengan kata lain, kurikulum dianggap sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akir dari suatu perjalanan dan ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu. Dari pengertian tersebut, dalam kurikulum terkandung dua hal pokok, yaitu (1) adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, dan (2) tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah. Dengan demikian, implikasi terhadap praktik pengajaran yaitu setiap siswa harus menguasai seluruh mata pelajaran yang diberikan dan menempatkan guru dalam posisi yang sangat penting dan menentukan. Keberhasilan siswa ditentukan oleh seberapa jauh mata pelajaran tersebut dikuasainya dan biasanya disimbolkan dengan skor yang diperoleh setelah mengikuti suatu tes atau ujian. Sedangkan, kurikulum pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam kamus Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
Pengertian kurikulum seperti yang disebutkan di atas dianggap pengertian yang sempit atau sangat sederhana. Sedangkan pengertian kurikulum secara luas itu tidak terbatas hanya pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadinya. Kurikulum tidak dibatasi pada kegiatan di dalam kelas saja, tetapi mencakup juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa di luar siswa.
Setelah dipaparkan pengertian kurikulum secara etimologi, akan disebutkan pengertian secara terminologi atau biasa disebut dengan pengertian secara istilah. Pengertian kurikulum menurut para ahli inilah pengertian kurikulum secara terminologi. Ada banyak sekali para ahli yang berpendapat mengenai pengertian kurikulum, diantaranya yaitu :
a.       Kurikulum adalah rancangan pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah. (Crow and Crow).
b.      Kurikulum adalah kelompok pengajaran yang sistematik atau urutan subjek yang dipersyaratkan untuk lulus atau sertifikasi dalam pelajaran mayor, misalnya kurikulum pelajaran sosial, kurikulum pendidikan fisika (Carter V. Good dalam Oliva, 191:6).
c.       Kurikulum adalah seluruh pengalaman siswa di bawah bimbingan guru (Hollis L. Caswell and Doak S. Campbell dalam Oliva, 1991:6).
d.      Kurikulum adalah sebagai sebuah perencanaan untuk memperbaiki seperangkat pembelajaran untuk seseorang agar menjadi terdidik (J. Galen Saylor, William M. Alexander, and arthur J. Lewis dalam Oliva 1991:6).
e.       Kurikulum pada umumnya berisi pernyataan tujuan dan tujuan khusus, menunjukkan seleksi dan organisasi konten, mengimplikasikan dan memanifestasikan pola belajar mengajar tertentu, karena tujuan menuntut mereka atau karena organisasi konten mempersyaratkannya. Pada akhirnya, termasuk di dalamnya program evaluasi outcome (Hilda Taba dalam Oliva, 1991:6).
f.       Kurikulum sekolah adalah konten dan proses formal maupun non formal di mana pebelajar memperoleh pengetahuan dan pemahaman, perkembangan skil, perubahan tingkah laku, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah bantuan sekolah (Ronald C. Doll dalam Oliva, 1991:7).
g.      Kurikulum adalah rekonstruksi dari pengetahuan dan pengalaman secara sistematik yang dikembangkan sekolah (atau perguruan tinggi), agar dapat pembelajar meningkatkan pengetahuan dan pengalamannnya (Danniel Tanner and Laurel N. Tanner dalam Oliva, 1991:7).
h.      Kurikulum dalam program pendidikan dibagi menjadi empat elemen yaitu program belajar, program pengalaman, program pelayanan, dan kurikulum tersembunyi (Abert I. Oliver dalam Oliva, 1991:7).
i.        Kurikulum mengandung konten (subject matter), pernyataan tujuan (terminal objective), urutan konten, pre-asesmen dari entri skill yang dipersyaratkan pada siswa ketika mulai belajar konten (Roert M. Gagne dalam Oliva, 1991:7).
j.        Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan (Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil).
2.      Karakteristik Kurikulum
Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Kurikulum sebagai alat atau rencana untuk mencapai tujuan pendidikan, maka dalam penerapannya tidak lepas dari berbagai karakteristik kurikulum. Menurut Schubert dkk (Print,1993), ada lima karakteristik kurikulum, yaitu:
a.       Kurikulum sebagai mata pelajaran (curriculum as subjest matter): Ini menggambarkan kurikulum sebagai pengkombinasian mata pelajaran untuk membentuk sekumpulan materi yang diajarkan. Kurikulum ialah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh pengetahuan. Mata pelajaran dipandang sebagai pengalaman orang tua atau orang-orang pandai masa lampau yang telah disusun secara sistematis dan logis.
b.       Kurikulum sebagai pengalaman (curriculum as experiences) : Kurikulum dipandang sebagai sejumlah pengalaman yang dihadapi siswa dalam konteks pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, semua pengalaman tersebut telah direncanakan secara khusus dengan cara penulisan kurikulum, tetapi banyak pengalaman yang didapatkan anak didik dalam konteks pendidikan yang tak direncanakan (hidden curriculum). Dalam karakteristik kurikulum ini seorang guru bertindak sebagai fasilitator untuk mempertinggi pertumbuhan kepribadian anak didik.
c.       Kurikulum sebagai tujuan (curriculum as intention) : Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Karakteristik kurikulum ini berpendapat bahwa suatu perencanaan kurikulum yang komprehensif terhadap pengalaman belajar anak didik telah ditentukan lebih awal sebelum mereka memulai kurikulum itu, yang merupakan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan anak didik. Sebagai suatu rencana, maka pertama kurikulum berisikan suatu rencana yang merupakan pernyataan awal dari maksud (tujuan, cita-cita, sasaran), yakni apa yang harus dipelajari anak didik. Kedua, kurikulum sebagai sekumpulan pernyataan daripada hasil belajar yang dimaksudkan, yakni apa yang harus anak didik dapatkan.
d.      Kurikulum Sebagai Reproduksi Sosial (curriculum as cultural reproduction) : Kurikulum haruslah merefleksikan kultur suatu masyarakat.
Peranan suatu sekolah yang banyak diargumentasikan dan akibat adanya kurikulum, adalah menyampaikan pengetahuan dan nilai-nilai yang penting untuk digunakan oleh suatu generasi ke arah generasi yang sukses.
e.       Kurikulum sebagai currere (curriculum as currere) : kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh. Karakteristik kurikulum ini sebagai suatu proses dari pemberian pengertian individu secara terus menerus ke arah yang lebih berarti. Hal ini lebih menekankan pada perspektif pengalaman, sedang akibat terhadap kurikulum adalah interpretasi terhadap pengalaman hidup.

B.       Dimensi-Dimensi Kurikulum
R. Ibrahim (2005) mengelompokkan Kurikulum menjadi 3 dimensi, yaitu kurikulum sebagai substansi, kurikulum sebagai system, dan kurikulum sebagai bidang studi. Dimensi pertama memandang kurikulum sebagai rencana kegiatan belajar bagi siswa di Sekolah atau sebagai perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum dapat juga menunjuk pada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil persetujuan bersama antara penyusun kurikulum dan pemegang kebijakan pendidikan dan masyarakat.
Dimensi kedua memandang kurikulum sebagai bagian dari system persekolahan, system pendidikan dan bahkan system masyarakat. Suatu system kurikulum mencakup struktur personalia dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi dan menyempurnakan. Hasil dari suatu sistem adalah tersusunnya suatu kurikulum dan fungsi dari sistem kurikulum adalah memelihara kurikulum agar tetap dinamis.
Dimensi ketiga memandang kurikulum sebagai bidang studi yaitu bidang studi kurikulum. Hal ini merukan kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari konsep-konsep dasar tentang kurikulum, melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.
Nana Syaodih Sukmadinata (2005) mengemukakan pengertian kurikulum ditinjau dari tiga dimensi yaitu sebagai ilmu, sebagai sistem dan sebagai rencana. Kurikulum sebagai ilmu dikaji konsep, asumsi, teori-teori dan prinsip-prinsip dasar tentang kurikulum. Kurikulum sebagai sistem menjelaskan kedudukan kurikulum dalam hubungannya dengan sistem-sistem lain, komponen-komponen kurikulum, kurikulum dalam berbagai jalur, jenjang, jenis pendidikan, menejemen kurikulum dan sebagainya. Kurikulum sebagai rencana diungkap beragam rencana dan rancanagan atau desain kurikulum. Rencana bersifat menyeluruh untuk semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan atau khusus untuk jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Demikian pula dengan rancangan atau desain, terdapat desain konsep, tujuan, isi, proses, masalah, kebutuhan siswa.
S. Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa pada saat sekarang istilah kurikulum memiliki empat dimensi pengertian, dimana satu dimensi lainnya saling berhubungan. Keempat dimensi kurikulum tersebut yaitu, (1) Kurikulum sebagai suatu ide/ gagasan, (2) Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide, (3) Kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula disebut dengan istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum. Secara teoritis dimensi kurikulum ini adalah pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis. (4) Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan.
Selanjutnya bila kita merujuk pada dimensi pengertian yang terakhir, maka dapat dengan mudah mengungkap keempat dimensi kurikulum tersebut d
ikaitkan pengertian kurikulum.


1.         Pengertian kurikulum dihubungkan dengan dimensi ide
a)        Pengertian kurikulum sebagai dimensi yang berkaitan dengan ide pada dasarnya mengandung makna bahwa kurikulum itu adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan"… the content of instruction without reference to instructional ways or means" (henry C. Morrison, 1940).
b)        " ,,, curriculum is the substance of the school program. It is the content pupils are expected to learn" (Donald E. Orlosky and B. Othanel Smith, 1978).
c)        "… curriculum it self is a construct or concept, a verbalization of an extremely complex idea or set of ideas" (Olivia, 1997:12).
2.         Pengertian kurikulum dikaitkan dengan dimensi rencana
Makna dari dimensi kurikulum ini adalah sebagai seperangkat rencana dan cara mengadministrasikan tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan tertentu. Pengertian kurikulum yang berkaitan dengan dimensi ini, diantaranya :
a)      "… A curriculum is a plan for learning; therefore, what is known about the learning process and the development of the individual has bearing on the shaping of curriculum" (Hilda Taba, 1962).
b)      "… all planned learning outcomes for which the school is responsible" (W. Popham and Eva L. Baker, 1970).
c)      "…the Planned and guided learning experiences and intended learning outcomes, formulated through the systematic reconstruction of knowledge and experiences of the school, for learner's continuous and will full growth in personal-social competence" (Daniel Tanner and Laurel Tanner, 1975).


3.         Pengertian Kurikulum dikaitkan dengan dimensi aktifitas
            Pengertian kurikulum sebagai dimensi aktifitas memandang kurikulum merupakan segala aktifitas dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Pengertian  kurikulum berkaitan dengan dimensi ini, diantaranya :
a)        "… The curriculum [is a design, made] by all of those who are most intimately concerned with the activities of the life of the children while they are in school. … a curriculum must be as flexible as life and living. It cannot be made beforehand and given to pupils and teachers to install. [Also , it] .. represents those learning each child selects, accepts, and incorporates into himself to act with, in, and upon subsequent experiences. (L. Thomas Hpkins, 1941).
b)        The curriculum is… stream of guided activities that constitutes the life of young people and theirs elders. [In a much earlier book, Rugg disapprovingly spoke of the traditional curriculum as one" .. passing on descriptions of earlier cultures and to perpetuating dead languages and abstract techniques which were useful to no more than a negligible fraction of our population." (Harol Rugg, 1947).
c)        "All of the activities that are provided for students by the school constitutes its curriculum" (Harold Alberty, 1953).

4.         Pengertian kurikulum dikaitkan dengan dimensi hasil
            Definisi kurikulum sebagai dimensi hasil memandang kurikulum itu sangat memperhatikan hasil yang akan dicapai oleh siswa agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan yang menjadi tujuan dari kurikulum tersebut. Pengertian-pengertian kurikulum yang berkaitan dengan dimensi ini, di antaranya :
a)        "… a structured series of intended learning outcomes" (Mauritz Johnson, Jr., 1967).
b)        "Curriculum is defined as a plan for achieving intended learning outcomes: a plan concerned with purposes, with what is to be a learned and with the result of instruction" (Unruh and Unruh, 1984:96).
c)        "Segala usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam situasi di dalam ataupun di luar sekolah" (Hilda Taba dalam Nasution, Azas-azas kurikulum)
Pandangan atau anggapan yang sampai saat ini masih lazim dipakai dalam duni pendidikan dan persekolahan di negara kita, yaitu kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang disusun guna memperlancar proses pembelajaran.


BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Sedangkan dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan. Dari pengertian tersebut kemudian diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah dan dijadikan sebagai alat atau rencana untuk mencapai tujuan pendidikan. Selain itu, kurikulum hendaknya memperhatikan dimensi-dimensi yang ada agar tujuan dari kurikulum itu dapat tercapai dan sesuai dengan rencana.
B.       Saran
Sebagai Seorang Calon Guru sebaiknya wajib mengetahui dan memahami konsep dasar dari kurikulum dan dimensi yang terdapat di dalamnya. Karena materi ini merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu diharapkan pembaca dapat memahami dengan baik pembahasan yang ada dalam makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Nizar, Tirta. (2012). Konsep Dasar Kurikulum [On line]. Tersedia : http://tirtanizertrs.blogspot.com/2012/11/konsep-dasar-kurikulum.html diakses 4 September 2014
Roibin. (2012). Deskripsi Kurikulum [On line]. Tersedia : http://syariah.uin-malang.ac.id/index.php/komunitas/blog-fakultas/entry/deskripsi-kurikulum.html diakses 5 September 2014
Susilana, Rudi., dkk. (2006). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung : Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Penmbelajaran, Jurusan Kurikulum & Teknologi Pendidikan FIP – UPI.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar