Selasa, 04 September 2018

PEMBELAJARAN TERPADU MODEL IMMERSED


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Saefuddin (2006, hlm. 5) Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran terkait secara harmonis untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa. Arti bermakna di sini adalah dalam pembelajaran terpadu anak diharapkan dapat memperoleh pemahaman terhadap konsep-konsep yang mereka pelajari dengan melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.
Langkah awal dalam melaksanakan pembelajaran terpadu adalah pemilihan/pengembangan topik atau tema. Pada langkah awal ini, guru mengajak siswa untuk bersama-sama memilih dan mengembangkan topik atau tema tertentu. Dengan demikian, siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan pengambilan keputusan.
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang memperhatikan dan menyesuaikan pemberian konsep sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Secara umum dalam pembelajaran terpadu dikenal 3 cara memadukan kurikulum,yaitu: perpaduan di dalam satu disiplin ilmu, perpaduan beberapa disiplin ilmu, dan perpaduan di dalam dan beberapa disiplin ilmu.
Menurut Fogarty (dalam Saefufuddin, 2006, hlm. 31) mengemukakan sepuluh tipe pembelajaran terpadu, yaitu: tipe  fragmented, connected, nested, sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed, dan networked. Dari sepuluh tipe tersebut, tiga tipe pertama yakni  fragmented, connected, dan nested, merupakan perpaduan kurikulum di dalam satu disiplin ilmu (mata pelajaran). Sedangkan tipe sequenced, shared, webbed, threaded, dan integrated merupakan perpaduan kurikulum dalam beberapa disiplin ilmu, dan dua tipe terakhir yakni immersed, dan networked merupakan perpaduan kurikulum di dalam dan beberapa disiplin ilmu.
Pembahasan pada makalah ini diarahkan kepada pembelajaran terpadu tipe immersed dimana pembelajaran dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dikemukakan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.    Apakah pengertian pembelajaran terpadu model Immersed?
2.    Bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu model Immersed?
3.    Apakah prinsip-prinsip pembelajaran terpadu model Immersed?
4.    Bagaimana kegunaan dan penerapan pembelajaran terpadu model Immersed?
5.    Bagaimana langkah-langkah pembelajaran terpadu model Immersed?
6.    Apakah kekurangan dan kelebihan pembelajaran terpadu model Immersed?
C. Tujuan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.    Untuk mengetahui pembelajaran terpadu model Immersed.
2.    Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran terpadu model Immersed.
3.    Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran terpadu model Immersed.
4.    Untuk mengetahui kegunaan dan penerapan pembelajaran terpadu model Immersed.
5.    Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran terpadu model Immersed.
6.    Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pembelajaran terpadu model Immersed.
D. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai ilmu pengetahuan yang membahas tentang Pembelajaran Terpadu Model Immersed. Sedangkan secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.    Penulis, sebagai lahan penambah pengetahuan dan konsep keilmuan.
2.    Pembaca, sebagai penambah pengetahuan mengenai pembelajaran terpadu model Immersed.
E. Sistematika Penulisan Makalah
1.    Halaman Judul
2.    Kata Pengantar
3.    Daftar Isi
4.    BAB I Pendahuluan
a.    Latar Belakang
b.    Rumusan Masalah
c.    Tujuan Makalah
d.    Kegunaan Makalah
e.    Sistematika Penulisan Makalah
5.    BAB II Pembahasan
6.    BAB III Penutup
a.    Simpulan
b.    Saran
7.    Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Menurut Saefuddin (2006, hlm. 34) Pembelajaran terpadu tipe Immersed yaitu suatu model yang dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Model Immersed adalah model pembelajaran terpadu yang berpusat untuk memadukan kebutuhan para siswa/mahasiswa, dimana mereka akan melihat apa yang dipelajarinya dari minat dan pengalaman mereka sendiri. Keterpaduan secara internal dan intrinsik dicapai oleh siswa/mahasiswa yang belajar dengan sedikit atau tanpa intervensi dari luar atau ekstrinsik. Setiap individu memadukan semua data, ide-ide melalui bidang yang sangat diminatinya. Pendekatan ini umumnya dilakukan oleh mahasiswa baik mahasiswa S1, S2, maupun S3. 
Immersed - The immersed methodology of integration focuses all curricular content on interest and expertise. With this methodology, integration takes place within the learners, with little or no outside intervention. (J. John, 2015, hlm.176). Maksud dari pernyataan tersebut dalam model immersed metode pengintegrasian memusatkan semua isi curricular pada keahlian dan minat. Dengan metodologi ini , pengintegrasian berlangsung di dalam pelajar dengan sedikit atau tidak ada intervensi dari luar.
B.   Karakteristik Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Pembelajaran terpadu tipe Immersed merupakan pembelajaran yang dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya. Pembelajaran Immersed ini memerlukan kemampuan berpikir yang tinggi pada anak. Tipe ini tidak mengharuskan sebuah perancangan yang rumit. Tipe ini dapat berlangsung secara otomatis karena proses pepaduan terjadi secara i ternal dalam diri pembelajar. Akan tetapi sekali tipe ini dipakai, maka tim pengajar harus dapat memfasilitasi proses perpaduan dengan memperhitungkan materi pembelajaran yang luas, variasi materi pembelajaran, yang dipadukan dengan berbagai keterampilan, konsep, dan sikap kerja yang baik dai pembelajar Immersed. (Fogarti, 1991: 86).
Menurut Suprayekti (2003: 69) arti secara harfiah dari Immersed adalah pencelupan atau pembenaman. Pada pembelajaran terpadu tipe ini, seluruh mata pelajaran merupakan bagian dari sudut pandang keahlian para siswa secara individu. Para siswa menyaring sendiri seluruh konsep yang dipelajarinya menurut sudut pandang mereka sendiri dan meleburkan atau membenamkan diri mereka dalam pengalaman melalui kegiatan yang dijalaninya.

C.  Prinsip-prinsip Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
1.    Prinsip penggalian tema
a.    Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk memadukan beberapa mata pelajaran.
b.    Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
c.    Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak.
d.    Tema yang dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak.
e.    Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar.
f.     Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat (asas relevansi).
g.    Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
2.    Prinsip pengelolaan KBM
3.    Prinsip evaluasi
Yakni memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi sendiri (self evaluation/self assessment) disamping bentuk evaluasi lainnya. Guru perlu mengajak siswa untuk mengevaluasi pencapaian belajar berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan.
4.    Prinsip reaksi
 Yakni dampak pengiring yang penting bagi perilaku secara sadar belum tersentuh oleh guru dalam KBM. Karena itu guru dituntut agar mampu merencanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan ke aspek yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang utuh dan bermakna. Pembelajarn terpadu memungkinkan hal ini dan guru hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang ingin dicapai melalui dampak pengiring.
Tujuan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed. Model Immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Dalam hal ini tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

D.  Kegunaan dan Penerapan Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Model Immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain biologi, kimia, komputer juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester. Model ini melatih kreatifitas berpikir siswa secara bertahap dari jenjang SD hingga SMA.
Bagi siswa kelas 4 SD model ini dapat dilaksanakan pada hari HUT RI. Misalnya merancang sebuah pesawat terbang yang seimbang lalu dipamerkan. Penerapan lainnya bagi siswa kelas 5 SD misalnya pada materi pencemaran udara dapat dijelaskan pada materi pelajaran IPA, PKN, Bahasa Indonesia, dan Seni Rupa. Materi tersebut membahas tentang: IPA: Pernafasan pada manusia, PKN: Peraturan pemerintan, Bahasa Indonesia: Menceritakan hasil pengamatan, Seni Rupa: Membuat poster sederhana. Pada siswa tingkat menengah, misalkan siswa SMA yang tertarik dengan optik ia ingin mendalami mengenai lensa sehingga ia harus memperdalam materi lain seperti: Matematika: Kalkulus, skala, Fisika: optik, lensa, persamaan lensa, Komputer: program/software (flash, ppt) Bahasa Indonesia: menulis, menyampaikan hasil. Pada siswa tingkat menengah, misalkan siswa SMK yang mengambil kejuruan teknik gambar bangunan untuk memenuhi keingintahuannya, ia harus memperdalam materi lain seperti: Matematika: bagan/grafik data, skala, Fisika: keseimbangan, Komputer: software design bangun, Seni: gambar manual.
Pada mahasiswa geologi, selain mempelajari materi tentang geologi, mereka juga memerlukan pengetahuan lain diluar bidangnya seperti: Matematika: teknologi komputer, bagan/grafik data, aliran data dan interpretasi, IPA: mineral, gunung berapi, masalah lingkungan dan gempa bumi, Bahasa Indonesia: membuat pidato, membaca, menulis, IPS: hak asai manusia, sungai dan implikasi hukum.

E.  Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu model Immersed mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Menurut Hadisubroto (2000: 2), dalam merancang pembelajaran terpadu setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut: a. menentukan tujuan, b. menentukan materi/media, c. menyusun scenario KBM, dan d.  menentukan evaluasi.
Tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
1.      Tahap Perencanaan
a.       Menentukan jenis mata pelajaran yang dipadukan.
b.      Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub-keterampilan dari masing-masing keterampilan dalam satu unit pelajaran.
c.       Menentukan sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum, keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai meliputi keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill) yang masing-masing terdiri atas sub-sub keterampilan.
d.      Merumuskan indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi dasar dan sub-keterampilan yang telah dipilih, dirumuskan indikator. Setiap indikator dirumuskan berdasarkan kaidah penulisan yang meliputi: audiencebehaviourcondition, dan degree.
e.       Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperlukan sebagai strategi guru untuk memadukan setiap sub-keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran.
2.      Tahap Pelaksanaan 
Tahap ini meliputi skenario langkah-langkah pembelajaran. Menurut  Samani (2006) mengatakan tidak ada model pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu topik dalam pembelajaran terpadu. Dalam Depdiknas (1996: 6) prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran terpadu meliputi:
a.    Guru hendaknya jangan menjadi aktor tunggal yang mendominasi pembicaraan dalam proses pembelajaran.
b.    Pemberian tanggungjawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.
c.    Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.
3.      Tahap Evaluasi
Tahap ini dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Tahap evaluasi sebagaimana termuat pada Depdiknas hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu, antara lain:

F.   Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Terpadu Model Immersed
1.    Kelebihan pembelajaran terpadu model Immersed
Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu model Immersed yakni sebagai berikut:
a.    Dampak positif dari membenamkan ide-ide dari beberapa bidang studi adalah siswa dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan minatnya.
b.    Siswa mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus sehingga terjadi proses internalisasi.
c.    Membenamkan ide-ide beberapa bidang studi memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan terjadinya proses transfer ide-ide bidang studi tersebut.
2.    Kekurangan pembelajaran terpadu model Immersed
Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu model Immersed yakni sebagai berikut:
a.    Penyaringan semua gagasan melalui cara pandang tunggal yang sempit dapat menimbulkan terlalu prematur atau terlalu tajamnya sebuah fokus. Agar dimensi sudut pandang siswa menjadi lebih dalam, diperlukan pengalaman dan pengetahuan yang luas. Keadaan ini tentu cukup sulit dipenuhi oleh siswa pada jenjang pendidikan dasar.
b.    Model pembelajaran terpadu model Immersed menekankan pada penggabungan pengetahuan pada beberapa bidang studi berbeda untuk membahas suatu masalah khusus. Keadaan ini berpotensi untuk mempersempit cakupan pemikiran siswa terhadap bidang-bidang studi tertentu.
c.    Pada jenjang pendidikan dasar, keluasan wawasan pemikiran siswa merupakan hal semestinya ditekankan, tidak perlu terburu-buru untuk mengkhususkannya.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Model pembelajaran terpadu tipe Immersed adalah suatu pembelajaran yang menggunakan pendekatan inter dan antar disiplin ilmu, dimana siswa dapat memadukan semua data setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan bidang minatnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, pembelajaran ini juga dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya.
Pembelajaran terpadu tipe Immersed adalah tipe pembelajaran yang memerlukan tingkat kemampuan berpikir tinggi. Pada pembelajaran ini, tidak lagi berfokus pada mata pelajaran, tetapi sudah pada para siswa sebagai individu-individu yang memmpunyai kemampuan dan pengalaman yang berbeda-beda serta sebagai individu yang membentuk jaringan kerja sama.
Langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe Immersed mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

B. Saran
Sebagai calon pendidik harus mampu professional dalam segala hal. Salah satunya harus mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Seorang pendidik harus mampu menggunakan berbagai model pembelajaran agar peserta didik tidak merasa bosan dan bisa mencapai tujuan pendidikan. Menggunakan model pembelajaran terpadu tipe Immersed merupakan salah satu upaya untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pendidikannya.

DAFTAR PUSTAKA

Eureka. (2015). Pembelajaran Terpadu Model Immersed. [Online]. Diakses dari https://www.eurekapendidikan.com/2015/03/pembelajaran-terpadu-model-immersed.html.
J. John, Y. (2015). A “New” Thematic, Integrated Curriculum for Primary Schools of Trinidad and Tobago: A Paradigm Shift. Trinidad and Tobago Journal: International Journal of Higher Education Vol. 4, No. 3, hlm. 176.
Saefuddin Saud, U. dkk. (2006). Pembelajaran Terpadu.  Bandung: UPI PRESS.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar