Rabu, 25 November 2015

DISIPLIN PADA LEVEL SEKOLAH DAN KELAS, MEMBINA HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjunan kita Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini berisi materi tentang “Disiplin pada Level Sekolah dan Kelas, Membina Hubungan Sekolah dan Masyarakat”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Pengelolaan Kelas.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Bandung, November 2014
Penyusun






i
 

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan......................................................................................... 1
D.    Sistematika Penulisan................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Disiplin pada Level Sekolah dan Kelas...................................................... 3
B.     Membina Hubungan Sekolah dan Masyarakat........................................... 5
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................. 11
B.     Saran........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab disiplin merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya yaitu berkait antara pengetahuan, sikap dan perilaku, kebenaran, kejujuran, tanggung jawab, kebebasan, rasa kasih sayang, tolong menolong dan sebagainya adalah beberapa aturan disiplin kemasyarakatan yang harus dipelajari/diketahui, disikapi dan ditegakkan oleh para siswa.
Dalam kaitan ini perlu diingat bahwa (1) disiplin dipertimbangkan sebagai kecenderungan dari para peserta didik menyetujui harapan para guru, (2) disiplin merupakan alat bantu menumbuhkan gagasan mutakhir dan seleksi praktik-praktik baru, dan (3) pelayanan yang layak cenderung menumbuhkan kualitas disiplin.
Berdasarkan hal tersebut, perlu diketahui dan diingat bahwa disiplin ini perlu dipertimbangkan sebagai suatu kecenderungan dari peserta didik untuk menyetujui apa yang diharapkan dari para guru, disiplin ini merupakan alat bantu untuk menumbuhkan gagasan yang mutakhir dan seleksi dari praktik-praktik baru, dan pelayanan yang layak cenderung menumbuhkan kualitas disiplin. Di dalam disiplin bagi peserta didik ini tentu perlu adanya suatu kerjasama yang baik antara pihak sekolah, orang tua dan masyarakat.

B.       Rumusan Masalah
dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu :
1)        Apa cakupan disiplin pada level kelas dan sekolah?
2)        Bagaimana cara membina hubungan sekolah dan masyarakat?
C.      Tujuan Makalah
Yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya adalah untuk :
1)   Mengetahui cakupan dari displin pada level kelas dan sekolah
2)   Mengetahui cara membina hubungan sekolah dan masyarakat
3)   Memahami
4)   Mengetahui
5)   Mengetahui
6)   Mengetahui

D.      Sistematika Makalah
Makalah ini terdiri dari tiga BAB, dengan sistematika sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan. Dalam BAB ini terdiri dari empat subbab secara umum, yaitu Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan makalah, dan Sistematika penulisan.
2.  Bab II Pembahasan. Pada BAB yang kedua ini berisi tentang materi yang dibahas, yang dibagi kedalam beberapa subbab, yaitu Disiplin pada level sekolah dan kelas, Mebina hubungan sekolah dan masyarakat.
3.  Bab III Penutup. Di dalamnya terbagi kedalam dua subbab yaitu Kesimpulan dan juga Saran.


 
BAB II PEMBAHASAN

A.           Disiplin pada Level Sekolah dan Kelas
Sekolah dalam upaya menciptakan disiplin secara nyata sudah barang tentu akan berusaha dan melibatkan berbagai unsur atau pihak misalnya: dengan guru dalam memberdayakan semua kebijakan; usaha mengidentifikasi secara jelas sebab-sebab siswa berperilaku menyimpang; bekerja sama secara erat dengan orang tua, dan para pembina atau pendamping sekolah. Sekolah juga menggunakan beberapa pendekatan untuk menanggulangi perilaku menyimpang para siswa melalui manajemen pembelajaran atau kurikuler.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan timbulnya problema disiplin adalah kegaduhan, corak suasana sekolah, pengaruh komunitas yang tidak diinginkan, ketidak teraturan dan ketidakajegan dalam menerapkan peraturan atau hukuman. Tipe-tipe penanggulangan problema disiplin ini biasanya didekati oleh pendekatan teknik manajerial. Misal, Kepala Sekolah dapat meminta staf sekolah, pembina dan guru untuk mengetahui para siswa dan latar belakangnya, menyusun jadwal sebaik mungkin sehingga tidak terjadi satu kegiatan mengganggu kegiatan lain atau kegiatan berfluktuasi pada saat yang sama, menciptakan suasana seperti dirumah sendiri dengan memodifikasi sekolah secara artistik dengan tanaman hidup agar para siswa betah tinggal di sekolah. Sekolah juga dapat mengurangi problema timbulnya gangguan disiplin dengan menjalin hubungan baik dan kerjasama dengan komunitas lingkungan sekitar dan aparat keamanan lingkungan. Hubungan dan kerjasama tersebut seperti memberi kesempatan kepada masyarakat sekitar memanfaatkan sebagian fasilitas sekolah dan melibatkan mereka untuk ikut serta membangun wilayah sekitar.
Di samping itu, sekolah secara teratur menyampaikan laporan dan meminta laporan kepada aparat keamanan. Memberi laporan tentang kegiatan sekolah, misal laporan kegiatan penerimaan dan pengumuman penerimaan siswa baru, pengumuman kelulusan evaluasi belajar nasional (EBTANAS), acara pekan olah raga dan seni dan sebagainya. Meminta laporan tentang situasi keamanan pada setiap saat, dan memberi kesempatan kepada yang berwajib memberi penyuluhan tentang gerakan disiplin nasional, bahaya narkotik, tertib lalu lintas dan sebagainya. Banyak sekolah menghadapi bermacam-macam gangguan disiplin karena adanya watak suka merusak, perbuatan merusak fasilitas sekolah, merokok, dan penggunaan obat-obat terlarang dari para siswanya. Uraian di atas menunjukkan bahwa manajemen kelas dalam menanggulangi gangguan disiplin adalah hal yang kompleks. Puncaknya menumbuhkan kesadarn diri bahwa guru harus merencanakan model pendekatan sendiri yang cocok dengan tampilan diri dan pembelajarnya. Di kelas guru harus banyak bertukar pikiran dan menanyakan kepada para siswa tentang hidup dan belajar sukses. Oleh karena itu, hal-hal berikut seperti yang dikemukakan oleh McNeil dan Wiles (1990) perlu dihayati dan disimak:
1.      menunjukkan perilaku siswa yang diharapkan dimasa depan,
2.      mendengarkan, ketika para siswa menceritakan tentang kepedulian mereka,
3.      mengetahui sedapat mungkin dan seawal mungkin nama-nama para siswa,
4.      menghindari kata-kata sindirian; berlakulah positif,
5.      tersenyum, bersahabat, dan menjalin hubungan harmonis penuh respek,
6.      mengetahui karakter (sifat, watak) dan latar belakang para siswa,
7.      bila mungkin, abaikan pelanggaran-pelanggaran kecil,
8.      mencoba menghindari bentuk-bentuk hukuman secara kelompok,
9.      menciptakan disiplin kelas sebagai tujuan utama.
Di samping itu terdapat beberapa teknik yang dapat membantu pemeliharaan disiplin kelas dalam mengajar seperti berikut ini:
1.      tepat waktu dan mulailah pelajaran sesegera mungkin; siapkan sesuatu yang harus dikerjakan para siswa,
2.      siapkan rencana pelajaran dan informasikan kepada para siswa apa, kapan, dan dimana aktivitas itu dikerjakan,
3.      lakukan sesuatu dengan aturan dan pelaksanaan yang sama dan konsisten,
4.      bervariasi dalam aktivitas kelas,
5.      tidak mengancam dan menantang para siswa,
6.      buatlah tugas para siswa yang tepat dan cocok,
7.      jagalah dan kontrol suara guru,
8.      tegas dalam permulaan dan secara perlahan mulai dikendorkan bila hubungan sudah terjalin baik,
9.      hindari adanya siswa favorit diantara mereka,
10.  jalin hubungan kerjasama dengan orang tua.
Petunjuk tersebut kiranya dapat berguna dan sebagai penopang dalam upaya menaggulanggi gangguan disiplin di kelas. Nasehat yang simpatik bagi guru-guru baru berkaitan dengan disiplin adalah “mengetahui apa yang akan diterjadikan  sebelum hal itu terjadi”. Guru-guru yang berpengalaman dalam memelihara disiplin kelas ialah dengan cara mengontrol suasana kelas dan memanipulasi kelas tersebut berdasar variasi respon para siswa. Guru lain memanipulasi untuk terciptanya suasana kelas yang diharapkan adalah dengan mengembangkan penguatan verbal dan non verbal. Penguatan verbal seperti: baik, bagus, pekerjaanmu cukup rapi dan sebagainya. Sedangkan penguatan non verbal seperti: gerakan badan, sentuhan, perubahan mimik, gerakan mendekati, memberi hadiah, dan sebagainya.

B.       Membina Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Sekolah secara formal adalah wadah atau tempat pembinaan dan pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sesuai dan dikehendaki oleh masyrakat dimana sekolah itu berada. Sebaliknya, masyarakat diharapkan membantu dan bekerja sama dengan sekolah agar program sekolah berjalan lanacar dan lulusan yang dihasilkan memenuhi kebutuhan masyarakat dan negara. Oleh sebab itu, hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah dan masyarakat perlu dibina dan dikembangkan secara harmonis. Hubungan sekolah dengan masyarakat meliputi hubungan sekolah dengan orang tua siswa, hubungan sekolah dengan instansi terkait, hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat, dan hubungan sekolah dengan lembaga pendidikan lainnya. (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, 1996: 39 43)
1.      Hubungan sekolah dengan orang tua siswa
Sekolah adalah lemabaga pendidikan yang secara formal dan potensial memiliki peranan paling penting dan strategis bagi pembinaan dan pengembangan generasi muda, khususnya parasekolah dasar. Sedangkan orang tua siswa adalah pendidik pertama dan utama yang sangat besar pengaruhnya dalam pembinaan dan pengembangan para siswa tersebut. Oleh karena itu, sangat diperlukan hubungan yang harmonis dan terus menerus dan berkelanjutan antara sekolah dan orang tua siswa.
Hubungan sekolah dengan orang tua dapat dijalin melalui sarana wadah perkumpulan orang tua siswa, guru atau tenaga kependidikan lainnya dinamakan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan. Dengan adanya hubungan antara sekolah dan orang tua tersebut maka manfaat yang diharakan diperoleh adalah:
a.       Orang tua siswa mengetahui tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sekolah,
b.      Sekolah mengetahui semua kegiatan orang tua dan para siswa di rumah,
c.       Orang tua siswa mau memberi perhatian yang sangat besar dalam menunjang kegiatan-kegiatan sekolah.
Agar orang tua siswa mengetahi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sekolah, sekolah perlu melaksanakan antara lain hal-hal berikut ini.
a.       Memberi informasi seluas-luasnya tentang program sekolah. Pemberian informasi itu dapat dilakukan misalnya dalam rapat-rapat, bazar, pemeran, malam kesenian, pekan olahraga, dan melalui penjelasan tertulis.
b.      Melakukan kunjungan rumah oleh guru atau kepala sekolah secara teratur dan rutin.
c.       Menetapkan satu bulan dalam satu tahun pelajaran sebagai BULAN INFORMASI yang kegiatannya dapat berupa:
1)      Mengadakan dialog dengan orang tua/ wali siswa tentang perkembangan sekolah dan pembangunan yang sedang dilaksanakan dan yang akan dihadapi sekolah,
2)      \menginformasikan bahwa sekolah sebagai lingkungan pendidikan berkewajiban untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
3)      Menjelaskan bahwa manusia yang berkualitas itu hanya dapat dihasilkan oleh pendidikan bermutu, menyadarkan pihak orang tua/ wali siswa bahwa keterlibatan mereka dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan mutlak diperlukan,
4)      Meningkatkan kesadaran orang tua/ wali siswa tentang betapa pentingnya pendidikan bagi anak manusia agar mereka dapat menjadi warga negara yang berkualitas dan berguna,
5)      Meningkatkan kesadaran orang tua/ wali siswa agar mau menyekolahkan putra-putrinya sampai tamat
Dengan diketahuinya kegiatan-kegiatan sekolah dan dengan tumbuhnya kesadaran orang tua/wali siswa diharapkan mereka merasa memiliki, mau berpartisipasi, dan mau memberi bantuan dalam melaksanakan semua rencana sekolah, sehingga kualitas lulusan yang diharapkan sekolah dan orang tua/ wali siswa tercapai. Partisipasi tersebut dapat berupa:
a.       Memotivasi putra-putrinya untuk belajar dengan baik,
b.      Melengkapi semua keperluan belajar putra-putrinya,
c.       Mengarahkan putra-putrinya untuk belajar secara teratur pada jam-jam tertentu dan mengatur waktu untuk kegiatan lain di rumah, misalnya nonton TV, bermain, berkunjung kepada keluarga tetangga, atau teman dan sebagainya,
d.      Menciptakan suasana yang mendukung dalam keluarga yang dapat mendorong putra-putrinya rajin belajar,
e.       Mengawasi dan mengecek putra-putrinya dalam melaksanakanntugas-tugas yang diberikan sekolah,
f.       Ikut membantu tegaknya disiplin sekolah,
g.      Ikut mendorong putra-putrinya memenuhi tata tertib sekolah,
h.      Ikut memberikan perhatian terhadap perkembangan situasi pendidikan sekolah,
i.        Memenuhi undangan rapat dan undangan lainnya dari sekolah bagi kepentingan putra-putrinya,
j.        Membantu tegaknya wibawa Kepala Sekolah dan para guru,
k.      Memberikan saran dan kritik dalam menegakkan wibawa Kepala Sekolah dan Guru,
l.        Membentu memlihara nama baik sekolah,
m.    Mendorong agar putra-putrinya gemar membaca dan tidak lalai dalam mengerjakan pekerjaan rumah,
n.      Mendorong putra-putrinya agar ikut ambil bagian dalam kegiatan ko dan ekstra kurikuler seperti: kesenian, olah raga pramuka, UKS, dan kegiatan lain yang diselenggarakan di sekolah,
o.      Mendorong putra-putrinya memelihara kemanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan, serta kerapihan baik di rumah maupun di sekolah,
2.      Hubungan sekolah dengan Instansi terkait
Sekolah perlu membina hubungan baik secara timbal balik dengan instansi terkait, instansi terkait itu seperti Lurah/ Kepala Desa, Puskesmas, Camat, Polsek, Koramil, LKMD, dan Posyandu. Hubungan yang dijalin dan upaya yang perlu dilaksanakan oleh sekolah, antara lain sebagai berikut:
a.       Menginformasikan program sekolah
b.      Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan pemerintah, sepanjang tidak mengganggu proses belajar mengajar,
c.       Pada saat yang diperlukan, Kepala Sekolah atau guru yang ditunjuk mengadakan kunjungan ke Instansi Pemerintah sebagai salah satu cara pendekatan dari pihak sekolah,
d.      Sekali-kali dapat mengundang Pejabat Pemerintah d luar Depdikbud sebagai pembina dalam upacara bendera.
Sedangkan dari pihak instansi terkait diharapkan agar membrikan peran sertanya dalam:
a.       Membantu tegaknya disiplin sekolah,
b.      Ikut membantu terpeliharanya kebersihan dan keindahan sekolah,
c.       Membantu nama baik sekolah,
d.      Memenuhi undangan yang disampaikan pihak sekolah,
e.       Membantu keamanan sekolah pada saat sekolah melaksanakan kegiatn-kegiatan tertentu.
3.      Hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat
Hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat adalah hubungan yang tidak kalah pentingnya dengan jalinan hubungan dengan pihak lainnya. Program ini dapat dilaksanakan dalam bentuk:
a.       Mengunjungi industri dan perusahaan untuk menambah wawasan pengetahuan para siswa,
b.      Mengundang tokoh-tokoh yang berhasil dalam bidangnya untuk memberikan ceramah di sekolah.
Sedangkan dari dunia usaha dan tokoh masyarakat yang berhasil diharapkan peran serta sebagai berikut:
a.       Bersedia menjadi narasumber dan memebrikan ceramah untuk siswa sebagai usaha memotivasi siswa supaya giat belajar dan bekerja keras,
b.      Memberikan saran dalam menegakkan wibawa Kepala Sekolah dan Guru,
c.       Menjadi narasumber untuk pelaksanaan program muatan lokal skeolah,
d.      Membantu dan menyediakan fasilitas dalam melaksanakan, muatan lokal bagi para siswa.

4.      Hubungan sekolah dengan Lembaga Pendidikan lain
Dalam usaha membina dan megembangkan hubungan dengan lembaga pendidikan lain perlu dilaksanakan upaya-upaya berikut:
a.       Mengadakan kunjungan antar sekolah untuk saling bertukar pengalaman,
b.      Menjalin kerjasama dalam upaya saling mengembangkan pendidikan di sekolahnya masing-masing,
c.       Memberikan informasi tentang perkiraan jumlah lulusan sekolah kepada lembaga pendidikan setingkat diatasnya,
d.      Mengundang pimpinan lembaga pendidikan yang lebih tinggi tingkatnya untuk memberikan ceramah tentang perkembangan pendidikan sesuai jenjangnya.


BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Untuk menciptakan kedisiplinan di kelas maupun di sekolah tentu harus adanya kerjasama yang baik antara personil sekolah dengan masyarakat terutama dengan orang tua siswa. Kedisiplinan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk tercapai pendidikan siswa yang tidak hanya membina dan mengembangkan pengetahuannya saja, akan tetapi membentuk karakter siswa agar menjadi manusia yang disiplin, utuh dan paripurna.
Disiplin bagi peserta didik merupakan hal yang rumit karena bagi peserta didik disiplin adalah hal yang kompleks dan banyak kaitannya dengan pengetahuan, sikap dan perilaku, kebenaran, kasih sayang, tanggung jawab, tolong menoling, kebebasan dan sebagainya. Dalam menumbuhkan pengetahuna dan sikap tersebut, perlu adanya pembinaan  hubungan antara sekolah dengan orang tua siswa, hubungan antara sekolah dengan instansi terkait dan hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat.
B.       Saran
Berdasarkan dari penjelasan yang sudah dikemukakan, pentingnya kedisiplinan di kelas dan di sekolah merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan dari pendidikan yang ingin dicapai. Guru harus bisa mengkondisikan kelas dan sekolah agar terbentuknya perilaku disiplin pada siswa. Pembentukan perilaku disiplin ini bisa dilakukan kerja sama dengan pihak masyarakat terutama dengan orang tua siswa, karena orang tua siswa merupakan pemberi pendidikan informal kepada anak-anak mereka sehingga mereka dapat memberikan dan membina rasa kedisiplinan kepada anak dan dapat memberikan pengertian kepada anak untuk berperilaku disiplin. Adanya peran dari masyarakat seperti instansi terkait, dunia usaha dan tokoh masyarakat juga memiliki peran dalam membina kedisiplinan kepada siswa.


DAFTAR PUSTAKA

.Rachman, Maman. 1997. Manajemen Kelas. Semarang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Amali, Faiz. (2014). Prinsip-prinsip Disiplin Kelas. [Online] Tersedia: http://fzscout128.blogspot.com/2014/09/prinsip-prinsip-disiplin-kelas-disiplin.html, diakses 03 November 2014
Anonim. (2011). Manajemen Kelas. [Online]. Tersedia: http://sipembunuhkarakter.blogspot.com/2011/02/manajemen-kelas_3454.html, diakses 03 November 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar