BAB II
PEMBAHASAN
A. Modernisasi
1.
Pengertian Modernisasi
Modernisasi
mungkin merupakan persoalan menarik yang dewasa ini merupakan gejala umum di
dunia ini. Kebanyakan masyarakat di dunia dewasa ini terkait pada jaringan
modernisasi, baik yang baru memasukinya, maupun yang sedang meneruskan tradisi
modernisasi. Secara historis, modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang
menuju pada tipe sistem-sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah
berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara pada abad ke-17 sampai 19. Sistem
sosial yang baru ini kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya serta
juga ke negara-negara Amerika Selatan, Asia, dan Afrika.
Menurut Wilbert E Moore modernisasi mencakup suatu transformasi total kehidupan bersama
yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial
ke arah pola-pola ekonomi dan politis yang menjadi ciri negara-negara barat
yang stabil. Karakteristik umum modernisasi yang menyangkut aspek-aspek
sosio-demografis masyarakat dan aspek-aspek sosio-demografis digambarkan dengan
istilah gerak sosial (social mobility). Artinya suatu proses unsur-unsur sosial
ekonomis dan psikologis mulai menunjukkan peluang-peluang ke arah pola-pola
baru melalui sosialisasi dan pola-pola perilaku. Perwujudannya adalah
aspek-aspek kehidupan modern seperti misalnya mekanisasi, mass media yang
teratur, urbanisasi, peningkatan pendapatan perkapita dan sebagainya.
2.
Syarat-syarat Modernisasi
Modernisasi
pada hakikatnya mancakup bidang-bidang yang sangat banyak. Syarat-syarat suatu
modernisasi adalah sebagai berikut:
a. Cara berpikir yang ilmiah yang melembaga dalam kelas
penguasa maupun masyarakat.
b. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar
mewujudkan birokrasi yang baik, jauh dari KKN, serta semangat kerja yang
tinggi.
c. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur
dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu. Misalnya BPS (Badan Pusat
Statistik) yang menjadi sumber data bagi pemerintah.
d. Penciptaan iklim yang favorable (kondusif) dalam
masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi
massa.
e. Kedisiplinan yang tinggi, tetapi tidak melanggar HAM
warga negara.
f. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan
sosial (social planning)
3.
Ciri-ciri
Modernisasi
Modernisasi merupakan salah satu modal kehidupan yang
ditandai dengan ciri-ciri:
a. Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan
manusia.
b. Kemajuan teknologi dan industrialisasi,
individualisasi, sekularisasi, diferensiasi, dan akulturasi.
c.
Modernisasi banyak
memberikan kemudahan bagi manusia.
d.
Berkas jasanya, hampir
semua keinginan manusia terpenuhi.
e.
Modernisasi juga
memberikan atau melahirkan teori baru.
f.
Mekanisme masyarakat
berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaan yang
berlebihan.
g.
Kehidupan seseorang
perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk kekayaan.
4.
Perkembangan Modernisasi
Menurut
Cyril Black, masyarakat modern ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya ilmu
pengatahuan dan teknologi baru yang menambah kemampuan manusia dalam mengungkap
rahasia-rahasia dan perubahan-perubahan pada lingkungan alam.
Modernisasi
hanya dapat terjadi jika terdapat suatu dorongan. Dorongan-dorongan itu menurut
David McCleland adalah sebagai berikut.
a.
Pribadi yang memiliki need for achievement, yaitu
kebutuhan untuk berprestasi.
b.
Perasaan tanggung jawab terhadap masyarakat
c.
Memiliki modal yang cukup
d.
Memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi
Menurut Alex
Inkeles (1965), seorang sosiologi dari Universitas Harvard untuk mencapai
modernisasi harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a.
Bersedia menerima gagasan-gagasan baru dan melaksanakan
cara-cara baru.
b.
Sanggup membentuk atau mempunyai pendapat mengenai
sejumlah persoalan yang tidak hanya timbul di sekitarnya, tetapi juga di
luarnya.
c.
Peka terhadap waktu, serta lebih mementingkan masa
kini dan masa mendatang daripada masa lampau.
d.
Terlibat dalam perencanaan dan organisasi, serta
menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar dalam hidup.
e.
Kepercayaan terahadap keunggulan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
5.
Dampak
Modernisasi
a.
Dampak Positif
1)
Perubahan Tata Nilai dan SikapAdanya
modernisasi dalam zaman sekarang ini bisa dilihat dari cara berpikir masyarakat
yang irasional
menjadi rasional.
2)
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir
lebih maju, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pula yang membentuk
masa modernisasi yang terus kian berkembang dan maju di waktu sekarang ini.
3)
Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri atau industrialisasi
berdasarkan teknologi yang sudah maju menjadikan nilai dalam memproduksi
alat-alat komunikasi dan transportasi
yang canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini juga dipengaruhi tingkat ilmu
pengetahuan dan teknologi yang membantu perkembangan modernisasi.
b.
Dampak Negatif
1)
Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan teknologi industri yang sudah modern
dan semakin pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah.
Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk menkonsumsi barang dengan banyak
pilihan yang ada, sesuai dengan kebutuhan masing – masing.
2)
Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju
membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas.
Padahal manusia diciptakan sebagai makhluk sosial.
3)
Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan
di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak
lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
4)
Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada
beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka
akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lainnya. Dengan
kata lain individu yang dapat terus mengikuti perkembangan zaman memiliki
kesenjangan tersendiri terhadap individu yang tidak dapat mengikuti suatu
proses modernisasi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial
antara individu satu dengan lainnya, yang bisa disangkutkan sebagai sikap
individualistik.
5)
Kriminalitas
Kriminalitas sering terjadi di
kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan, sikap yang individualisme,
adanya tingkat persaingan yang tinggi dan pola hidup yang konsumtif.
6. Faktor Penghambat dan Pendorong Modernisasi
a. Faktor
Penghambat
1) Perasaan
takut akan disintegrasi
Perasaan
ini biasanya muncul pada masyarakat yang masih memegang teguh tradisi nenek
moyangnya, sehingga modernisasi dianggap akan merusak intergrasi atau
organisasi masyarakat yang telah ada sebelumnya.
3) Kurang
berkembangnya IPTEK
4) Masyarakat
yang masih berpikiran kolot biasanya menolak adanya kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
5) Adanya
vested interested (nilai- nilai yang telah tertanam dengan sangat kuat)
6) Adanya
prasangka buruk terhadap budaya luar
7) Kurangnya
hubungan dengan masyarakat luar
8) Perkembangan
pendidikan yang lambat
9) Sikap
yang kuat dari masyarakat terhadap tradisi yang dimiliki
10) Rasa
takut dari masyarakat jika terjadi kegoyahan (pro kemapanan)
11) Cenderung
menolak terhadap hal-hal baru
b. Faktor Pendorong
1) Adanya
Kontak dengan Kebudayaan Lain
Kontak dengan kebudayaan lain dapat Penyebabkan
manusia saling berinteraksi dan mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang
telah dihasilkan. Penemuan-penemuan baru tersebut dapat berasal dari
kebudayaan asing atau merupakan perpaduan antara budaya asing dengan budaya sendiri.
Proses tersebut dapat mendorong pertumbuhan suatu kebudayaan dan memperkaya
kebudayaan yang ada.
2) Sistem
pendidikam formal yang maju
Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi
manusia, terutama membuka pikiran dan mem-biasakan berpola pikir ilmiah,
rasional, dan objektif. Hal ini akan memberikan kemampuan manusia untuk menilai
apakah kebudayaan masyarakatnya dapat memenuhi perkembangan zaman atau tidak.
3) Sikap
menghargai Hasil Karya Orang Lain.
Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong
seseorang untuk berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat akan semakin
untuk menghasilkan karya-karya lain yang mendorong modernisasi.
4) Sistem
Terbuka Masyarakat ( Open Stratification )
Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial
vertikal atau horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat
tidak lagi mempermasalahkan status sosial dalam menjalin hubungan dengan
sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada para individu untuk dapat
mengembangkan kemampuan dirinya dalam pengembangan teknologi ke arah yang lebih
modern.
5) Orientasi
ke Masa Depan
Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan
akan membuat masyarakat selalu berpikir maju dan mendorong terciptanya
penemuan-penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman
yang semakin modern.
7.
Modernisasi
Bukan Westernisasi
Westernisasi
adalah sikap meniru dan menerapkan unsur kebudayaan Barat apa adanya tanpa
diseleksi. Berlangsungnya westernisasi melalui interaksi sosial yang berupa
kontak sosial langsung ataupun tidak langsung. Westernisasi dapat berlangsung
terutama melalui media cetak dan elektronik, seperti buku, majalah, televisi,
video dan internet.
Westernisasi
dapat berlangsung pada setiap generasi baik anak-anak, remaja ataupun orang tua
yang kurang peka terhadap nilai kepribadian bangsa Indonesia. Westernisasi di
kalangan remaja berlangsung lebih intensif sebab pada usia itu, secara
psikologis remaja sedang dalam proses mencari nilai yang dianggap lebih baik.
Negara-negara
Barat memang lebih maju, tetapi tidak semua kemajuan harus diserap atau cocok
diterapkan di Indonesia. Hal itu bukan berarti semua unsur budaya Barat ditolak
untuk berkembang di Indonesia, tetapi harus diseleksi dan disesuaikan dengan
nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.
B.
Globalisasi
1. Pengertian
Globalisasi
Kata
“globalisasi” diambil dari kata global, yang berarti universal (mendunia).
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan
keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan,
investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk interaksi yang lain.
Globalisasi memiliki banyak definisi, salah satunya seperti yang dikemukakan oleh Lodge (1991), mendefinisikan globalisasi sebagai suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan. Dengan pengertian ini globalisasi dikatakan bahwa masyarakat dunia hidup dalam era dimana kehidupan mereka sangat ditentukan oleh proses-proses global.
Globalisasi memiliki banyak definisi, salah satunya seperti yang dikemukakan oleh Lodge (1991), mendefinisikan globalisasi sebagai suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan. Dengan pengertian ini globalisasi dikatakan bahwa masyarakat dunia hidup dalam era dimana kehidupan mereka sangat ditentukan oleh proses-proses global.
2. Ciri
Globalisasi
Berikut ini
beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
a.
Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan
barang-barang seperti telepon genggam, televisi, satelit, dan internet
menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi sedemikian cepatnya, sehingga
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
b.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang
berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan
internasional, peningkatan pengaruh perusahan multinasional, dan dominasi
organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
c.
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan
media massa (terutama televisi, fim, musik, dan transmisi berita dan olahraga
internasional). Saat ini kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan
pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beranekaragam budaya, misalnya
dalam bidang fashion dan makanan.
d.
Meningkatknya masalah besama, misalnya pada bidang
lingkungan hidup, krisis multinasional dan lain-lain.
Proses
menuju kehidupan masyarakat yang modern memiliki ciri atau karakter yang
dibedakan atas:
a.
aspek sosio demografis
Aspek sosio demografis atau mobilitas
sosial merupakan suatu proses perubahan unsur-unsur sosial, ekonomis dan psikologis
masyarakat yang mulai menunjukkan peluang ke arah pola baru melalui sosialisasi
dan pola perilaku yang terwujud pada aspek kehidupan modern, misal mekanisasi,
urbanisasi dan peningkatan pendapatan per kapita.
a.
aspek struktur organisasi sosial
Aspek ini merupakan perubahan
unsur-unsur dan norma kemasyarakatan yang terwujud apabila manusia mengadakan
hubungan dengan sesama dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat menyangkut
lembaga kemasyarakatan, norma sosial, pelapisan sosial, kekuasaan dan wewenang
dan interaksi sosial.
3. Proses
Terjadinya Globalisasi
Hubungan
antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri,
benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan
antarnegara sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu para pedagang dari Cina dan
India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat maupun jalan laut
untuk berdagang.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan
kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan dan
menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan
budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia
secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda
adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pla denan terjadinya
revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan
bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di
dunia. Di Indonesia, perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia,
Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda British
Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat
momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh.
Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan
terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara di dunia
mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan
perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Hasilnya, sekat-sekat
antarnegara pun mulai kabur.
4. Globalisasi
Perekonomian
Globalisasi
perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana
negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kesatuan asar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi
perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap
arus modal, barang dan jasa.
Ketika
globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan
semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar
produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya
juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut.
a.
Globalisasi produksi, dimana perusahaan berproduksi di
berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah.
b.
Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai
akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi di semua negara di
dunia. Sebagai contoh PT. Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah
memanfaatkan sistem pembiayaan bersana mitra usaha dari manca negara.
c.
Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu
memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya.
d.
Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu
negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia
karena kemajuan teknologi, antara lain melalui televisi, radio, media cetak dan
lain-lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu
meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai
contoh: KFC, Celana Jeans Lea, atau Hamburger melanda pasar dimana-mana.
Akibatnya selera masyarakat dunia baik yang berdomisili di kota ataupun di desa
menuju pada selera global.
e.
Globalisasi perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk
penurunan dan penyeragaman tarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan
persaingan menjadi semakin cepat, ketat dan fair.
5. Globalisasi
Kebudayaan
Globalisasi
budaya dimana kebudayaan diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut oleh
masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap
berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek
kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa
tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang
yang bersangkutan.
Perkembangan
globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal abad ke-20 dengan
berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak
fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut
menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan
semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan antara lain sebagai berikut.
a.
Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
b.
Penyebaran prinsip multikebudayaan, dan kemudahan
akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
c.
Berkembangnya turisme dan pariwisata.
d.
Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara
lain.
e.
Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian,
film dan lain-lain.
f.
Bertambah banyaknya event-event berskala global
seperti Piala Dunia.
6. Dampak
Globalisasi
a. Dampak
Positif
1)
Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja
keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain
sebagainya.
2)
Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial
ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam
negeri mampu bersaing di pasar internasional.
3)
Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.
4)
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang
lebih baik.
5)
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
6)
Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi,
dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.
7)
Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
8)
Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
9)
Berkembangnya turisme dan pariwisata.
10) Meningkatkan
pembangunan negara
b.
Dampak Negatif
1)
Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia
baik melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru
oleh masyarakat.
2)
Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas,
kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat,
misalnya sakit,kecelakaan, atau musibah hanya ditangani oleh segelintir
orang.
3)
Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
4)
Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan
perusahaan dari luar, Akibatnya kondisi industri dalam negeri sulit
berkembang.
5)
Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah
industri.
6)
Menghambat pertumbuhan sektor industri.
7)
Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri
(individualisme)
8)
Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan
kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama.
9)
Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena
status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya.
10) Mudah
terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu
negara
C. Dampak Modernisasi dan Globalisasi di Indonesia
1.
Urbanisasi
Modernisasi
dan globalisasi melahirkan lagi industialisasi dalam aspek yang lebih maju, hal
inilah yang mendorong terjadinya urbanisasi. Urbanisasi sendiri adalah proses
terjadinya perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk merubah hidupnya jadi
lebih baik atau lebih modern. Beberapa penyebab terjadinya urbanisasi :
a.
Daya tarik ekonomi
Masyarakat desa berharap di kota nasibnya biasa berubah dengan pekerjaan
yang lebih baik.
b.
Daya tarik sosial
Orang-orang desa pindah ke kota kebanykan berpindah profesi dari petani
menjadi PNS atau pegawai swasta. Hal itulah yang mendorong urbanisasi.
c.
Daya tarik pendidikan
Di kota fasilitas pendidikan lebih memadai daripada di desa sehingga
masyarakat desa lebih memilih ke kota untuk belajar.
d.
Daya tarik budaya
Di kota tempat hiburan lebih banyak daripada di desa dan lebih modern
sehingga masyarakat desa memilih ke kota untuk mencari hiburan.
Dengan
adanya urbanisasi, penduduk kota semkin bertambah akibatnya timbulah
permasalahan baru di desa maupun di kota antara lain :
a.
semakin berkurangnya penduduk desa
b. banyak sawah
yang tak terurus
c. hasil panen
menurun
d. tingkat
kesejahteraan masyarakat menurunn
e. terjadi
banyak pengangguran di kota
f. kriminalitas
semakin tinggi di kota
2.
Kesenjangan Sosial Ekonomi
Karena majunya zaman tentunya juga terjadi kesenjangan
atau kata lain tidak seimbang atau berbeda. Kesenjangan social ekonomi inilah
dampak dari moderisasi.kesenjangan social ekonomi yang tidak sama terjadi pada
masyarakat yang melaksanakan pembangunan atau modernisasi. Hal ini terjadi
karena kurang adanya kesempatan kerja. Semakin besar besar perbedaan akan
semakin besar kesenjangan social ekonomi yang terjadi di masyara.
Factor-faktor yang menyebabkan kesenjangan social
ekonomi :
a.
menurunya pendapatan perkapita sebagai akibat
pertumbuhan penduduk yang relative tinggi tanpa dimbangi peningkatan
produktifitas.
b. ketidakmerataan
pembangunan antar daerah sebagai akibat kebijakan politrik dan kekurangan SDM.
c. rendahnya
mobilitas social
3.
Pencemaran Lingkungan Alam
Dalam pembangunan kita juga harus memperhatikan
kelestarian lingkungan alam. Alam sebagai tempat tinggal kita , flora, dan
fauna juga. Maka dari flora dan fauna tidak boleh kita korbankan demi
kepentingan kita. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan
ekosistem.Modernisasi yang semakin maju membawa dampak negative juga seperti
sungai di kota-kota yang bersih kini menjadi kotor karena terkena limbah, asap
motor dan pabrik semakin bertambah,pengurasan air tanah tang tidak terkendali
dapat menimbulkan banjir ketika musuim hujan.
4.
Kriminalitas
Salah satu dampak modernisasi adlah kriminalitas, baik
secara kualitas maupun kuantitas. Modernisasi yang dilakukan Negara yang sedang
berkembang ini sering kali memunculkan masalah-masalah sebagai berikut :
a.
menipisnya rasa kekeluargaan
b. meningkatnya
sikap individualis
c. meningkatnya
tingkat persaingan
d. meningkatnya
pola hidup konsmtif
Masalah-masalah tersebut dapat memicu munculnya
kriminalitas, dalam hal ini masyarakat lebih suka memuja kesenangan (hedonisme)
dan masyarakat menginginkan semua itu dengan sukses disisi lain juga adsa
keterbaasan untuk meraihnya hal ini dapat mendorong orang-orang melakukan kriminalitas seperti penipuan ,pencurian, dan
pembunuhan.
5.
Lunturnya
Eksistensi Jati Diri Bangsa
Globalisasi yang ditandai dengan semakin kaburnya
sekat-sekat antar nehara tentu berdampak pada eksistensi jati diri bangsa itu
sendiri. Kita ambil saja beberapa contoh yang telah terjadi pada masyarakat
kita.
a.
berkembangnya internet menyebabkan arus informasi
dapat dinikmai oleh seluruh warga di dunia tanpa dapat dikontrol Negara,
ide-ide dan nilai yang tidak jarang malah bertentangan dengan nilai-nilai
masyarakat.
b. di bidang
ekonomi, banyaknya perusahaan asing yang masuk ke dalam negri membuat
perusahaan local gulung tikar dikarenakan kalah bersaing.
c. di bidang
kesenian remaja- remaja sekarang lebih banyak tertaik dengan budaya barat ,dan
sekarang kesenian yang asli milik kita sendiri malah ditinggalkan contohnya
saja keroncong,wayang.
DAFTAR PUSTAKA
hefri
asra omika 2012
luci
huki 15 juni 2014
8
okt 2014
Elisabet
Belinda 2013
MUHAMMAD
ALHADA FUADILLAH HABIB 2012
rogerio
2014
makasih infonya
BalasHapusmakasih infonya
BalasHapusFaktor penghambatnya kok ditulis faktor pendorong ya? saya jadi bingung
BalasHapusiya, terbalik kan.
Hapus