BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Menurut Saefuddin (2006, hlm. 5) Pembelajaran
terpadu merupakan pendekatan yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran
terkait secara harmonis untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
kepada siswa. Arti bermakna di sini adalah dalam pembelajaran terpadu anak
diharapkan dapat memperoleh pemahaman terhadap konsep-konsep yang mereka
pelajari dengan melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep
lain yang sudah mereka pahami.
Langkah awal dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu adalah pemilihan/pengembangan
topik atau tema. Pada langkah awal ini, guru mengajak siswa untuk bersama-sama
memilih dan mengembangkan topik atau tema tertentu. Dengan demikian, siswa
terlibat aktif dalam pembelajaran dan pengambilan keputusan.
Pembelajaran terpadu merupakan
pendekatan yang memperhatikan dan menyesuaikan pemberian konsep sesuai dengan
tingkat perkembangan anak. Secara umum dalam pembelajaran terpadu dikenal 3
cara memadukan kurikulum,yaitu: perpaduan di dalam satu disiplin ilmu,
perpaduan beberapa disiplin ilmu, dan perpaduan di dalam dan beberapa disiplin
ilmu.
Menurut Fogarty (dalam Saefufuddin,
2006, hlm. 31) mengemukakan sepuluh tipe pembelajaran terpadu, yaitu: tipe fragmented, connected, nested,
sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed, dan networked.
Dari sepuluh tipe tersebut, tiga tipe pertama yakni fragmented, connected, dan nested, merupakan
perpaduan kurikulum di dalam satu disiplin ilmu (mata pelajaran). Sedangkan
tipe sequenced, shared,
webbed, threaded, dan integrated merupakan perpaduan kurikulum dalam
beberapa disiplin ilmu, dan dua tipe terakhir yakni immersed, dan networked merupakan perpaduan kurikulum di dalam
dan beberapa disiplin ilmu.
Pembahasan pada makalah ini diarahkan kepada
pembelajaran terpadu tipe immersed dimana pembelajaran dirancang agar
setiap individu dapat memadukan semua data dari beberapa bidang ilmu dan
menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya.
B. Rumusan
Masalah
Permasalahan yang
dikemukakan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah
pengertian pembelajaran terpadu model Immersed?
2. Bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu model Immersed?
3. Apakah prinsip-prinsip pembelajaran terpadu model Immersed?
4. Bagaimana kegunaan dan penerapan pembelajaran terpadu
model Immersed?
5. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran terpadu model Immersed?
6. Apakah kekurangan dan kelebihan pembelajaran terpadu
model Immersed?
C. Tujuan
Makalah
Tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pembelajaran terpadu model Immersed.
2. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran terpadu model
Immersed.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran terpadu
model Immersed.
4. Untuk mengetahui kegunaan dan penerapan pembelajaran
terpadu model Immersed.
5. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran terpadu
model Immersed.
6. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pembelajaran
terpadu model Immersed.
D. Kegunaan
Makalah
Makalah
ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat. Secara teoritis makalah
ini berguna sebagai
ilmu pengetahuan yang membahas tentang Pembelajaran Terpadu Model Immersed.
Sedangkan secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai lahan penambah pengetahuan
dan konsep keilmuan.
2. Pembaca, sebagai penambah pengetahuan
mengenai pembelajaran terpadu
model Immersed.
E. Sistematika Penulisan Makalah
1.
Halaman Judul
2.
Kata Pengantar
3.
Daftar Isi
4.
BAB I Pendahuluan
a.
Latar Belakang
b.
Rumusan Masalah
c.
Tujuan Makalah
d.
Kegunaan Makalah
e.
Sistematika Penulisan Makalah
5.
BAB II Pembahasan
6.
BAB III Penutup
a. Simpulan
b. Saran
7. Daftar
Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Menurut
Saefuddin (2006, hlm. 34) Pembelajaran terpadu tipe Immersed yaitu suatu model yang dirancang untuk membantu
siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan
dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Model Immersed adalah model pembelajaran terpadu yang berpusat untuk
memadukan kebutuhan para siswa/mahasiswa, dimana mereka akan melihat apa yang
dipelajarinya dari minat dan pengalaman mereka sendiri. Keterpaduan secara
internal dan intrinsik
dicapai oleh siswa/mahasiswa yang belajar dengan sedikit atau tanpa intervensi
dari luar atau ekstrinsik. Setiap individu memadukan semua data, ide-ide
melalui bidang yang sangat diminatinya. Pendekatan ini umumnya dilakukan oleh
mahasiswa baik mahasiswa S1, S2, maupun S3.
Immersed
- The immersed methodology of integration focuses all curricular content on
interest and expertise. With this methodology, integration takes place within
the learners, with little or no outside intervention. (J. John,
2015, hlm.176). Maksud dari pernyataan tersebut dalam model immersed metode pengintegrasian memusatkan
semua isi curricular pada keahlian dan minat. Dengan metodologi ini ,
pengintegrasian berlangsung di dalam pelajar dengan sedikit atau tidak ada
intervensi dari luar.
B. Karakteristik Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Pembelajaran terpadu tipe Immersed merupakan pembelajaran yang
dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua data dari beberapa bidang
ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya. Pembelajaran Immersed ini memerlukan kemampuan
berpikir yang tinggi pada anak. Tipe ini tidak mengharuskan sebuah perancangan
yang rumit. Tipe ini dapat berlangsung secara otomatis karena proses pepaduan
terjadi secara i ternal dalam diri pembelajar. Akan tetapi sekali tipe ini
dipakai, maka tim pengajar harus dapat memfasilitasi proses perpaduan dengan
memperhitungkan materi pembelajaran yang luas, variasi materi pembelajaran,
yang dipadukan dengan berbagai keterampilan, konsep, dan sikap kerja yang baik
dai pembelajar Immersed. (Fogarti,
1991: 86).
Menurut Suprayekti (2003:
69) arti secara harfiah dari Immersed
adalah pencelupan atau pembenaman. Pada pembelajaran terpadu tipe ini, seluruh
mata pelajaran merupakan bagian dari sudut pandang keahlian para siswa secara
individu. Para siswa menyaring sendiri seluruh konsep yang dipelajarinya
menurut sudut pandang mereka sendiri dan meleburkan atau membenamkan diri
mereka dalam pengalaman melalui kegiatan yang dijalaninya.
C. Prinsip-prinsip
Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
1.
Prinsip
penggalian tema
a.
Tema hendaknya
tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk memadukan beberapa
mata pelajaran.
b.
Tema harus
bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal
bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
c.
Tema harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak.
d.
Tema yang
dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak.
e.
Tema yang
dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di
dalam rentang waktu belajar.
f.
Tema yang
dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan
masyarakat (asas relevansi).
g.
Tema yang
dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
2.
Prinsip
pengelolaan KBM
3.
Prinsip
evaluasi
Yakni memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi sendiri (self
evaluation/self assessment) disamping bentuk evaluasi lainnya. Guru perlu
mengajak siswa untuk mengevaluasi pencapaian belajar berdasarkan kriteria
keberhasilan pencapaian tujuan.
4.
Prinsip reaksi
Yakni dampak pengiring yang penting
bagi perilaku secara sadar belum tersentuh oleh guru dalam KBM. Karena itu guru
dituntut agar mampu merencanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas
tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua
peristiwa serta tidak mengarahkan ke aspek yang sempit melainkan ke suatu
kesatuan yang utuh dan bermakna. Pembelajarn terpadu memungkinkan hal ini dan
guru hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang
ingin dicapai melalui dampak pengiring.
Tujuan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed.
Model Immersed dirancang untuk
membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan
pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Dalam hal ini tukar
pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan
pembelajaran.
D. Kegunaan dan Penerapan Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Model Immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata
pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu
kedokteran maka selain biologi, kimia, komputer juga harus mempelajari fisika
dan setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model ini dapat pula
diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir
semester. Model ini melatih kreatifitas berpikir siswa secara bertahap dari
jenjang SD hingga SMA.
Bagi siswa kelas 4 SD model ini
dapat dilaksanakan pada hari HUT RI. Misalnya merancang sebuah pesawat terbang
yang seimbang lalu dipamerkan. Penerapan lainnya bagi siswa kelas 5 SD misalnya
pada materi pencemaran udara dapat dijelaskan pada materi pelajaran IPA, PKN,
Bahasa Indonesia, dan Seni Rupa. Materi tersebut membahas tentang: IPA:
Pernafasan pada manusia, PKN: Peraturan pemerintan, Bahasa Indonesia:
Menceritakan hasil pengamatan, Seni Rupa: Membuat poster sederhana. Pada siswa
tingkat menengah, misalkan siswa SMA yang tertarik dengan optik ia ingin mendalami
mengenai lensa sehingga ia harus memperdalam materi lain seperti: Matematika:
Kalkulus, skala, Fisika: optik, lensa, persamaan lensa, Komputer:
program/software (flash, ppt) Bahasa Indonesia: menulis, menyampaikan hasil.
Pada siswa tingkat menengah, misalkan siswa SMK yang mengambil kejuruan teknik
gambar bangunan untuk memenuhi keingintahuannya, ia harus memperdalam materi
lain seperti: Matematika: bagan/grafik data, skala, Fisika: keseimbangan,
Komputer: software design bangun, Seni: gambar manual.
Pada mahasiswa geologi, selain
mempelajari materi tentang geologi, mereka juga memerlukan pengetahuan lain
diluar bidangnya seperti: Matematika: teknologi komputer, bagan/grafik data,
aliran data dan interpretasi, IPA: mineral, gunung berapi, masalah lingkungan
dan gempa bumi, Bahasa Indonesia: membuat pidato, membaca, menulis, IPS: hak
asai manusia, sungai dan implikasi hukum.
E. Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu model Immersed mengikuti tahap-tahap yang
dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Menurut Hadisubroto (2000: 2), dalam merancang pembelajaran terpadu
setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut: a. menentukan
tujuan, b. menentukan materi/media, c. menyusun scenario KBM, dan d. menentukan evaluasi.
Tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi
tiga tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
1.
Tahap
Perencanaan
a.
Menentukan
jenis mata pelajaran yang dipadukan.
b.
Memilih kajian
materi, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Langkah ini akan
mengarahkan guru untuk menentukan sub-keterampilan dari masing-masing
keterampilan dalam satu unit pelajaran.
c.
Menentukan
sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum, keterampilan-keterampilan yang
harus dikuasai meliputi keterampilan berpikir (thinking skill),
keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing
skill) yang masing-masing terdiri atas sub-sub keterampilan.
d.
Merumuskan
indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi dasar dan sub-keterampilan yang
telah dipilih, dirumuskan indikator. Setiap indikator dirumuskan berdasarkan
kaidah penulisan yang meliputi: audience, behaviour, condition,
dan degree.
e.
Menentukan
langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperlukan sebagai strategi guru
untuk memadukan setiap sub-keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah
pembelajaran.
2.
Tahap
Pelaksanaan
Tahap ini meliputi skenario
langkah-langkah pembelajaran. Menurut
Samani (2006) mengatakan tidak ada model pembelajaran tunggal yang cocok
untuk suatu topik dalam pembelajaran terpadu. Dalam Depdiknas (1996: 6) prinsip-prinsip
pelaksanaan pembelajaran terpadu meliputi:
a.
Guru hendaknya jangan menjadi aktor tunggal yang
mendominasi pembicaraan dalam proses pembelajaran.
b.
Pemberian tanggungjawab individu dan kelompok harus
jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.
c.
Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama
sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.
3.
Tahap
Evaluasi
Tahap ini dapat berupa evaluasi
proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Tahap evaluasi sebagaimana
termuat pada Depdiknas hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran
terpadu, antara lain:
F.
Kekurangan
dan Kelebihan Pembelajaran Terpadu Model Immersed
1.
Kelebihan
pembelajaran terpadu model Immersed
Terdapat beberapa kelebihan
dari pembelajaran terpadu model Immersed
yakni sebagai berikut:
a.
Dampak positif dari membenamkan ide-ide dari
beberapa bidang studi adalah siswa dapat memadukan semua data dari setiap
bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan minatnya.
b.
Siswa mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus
menerus sehingga terjadi proses internalisasi.
c.
Membenamkan ide-ide beberapa bidang studi
memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta
mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan terjadinya
proses transfer ide-ide bidang studi tersebut.
2.
Kekurangan
pembelajaran terpadu model Immersed
Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu model Immersed yakni sebagai berikut:
a.
Penyaringan semua gagasan melalui cara pandang
tunggal yang sempit dapat menimbulkan terlalu prematur atau terlalu tajamnya
sebuah fokus. Agar dimensi sudut pandang siswa menjadi lebih dalam, diperlukan
pengalaman dan pengetahuan yang luas. Keadaan ini tentu cukup sulit dipenuhi
oleh siswa pada jenjang pendidikan dasar.
b.
Model pembelajaran terpadu model Immersed menekankan pada penggabungan
pengetahuan pada beberapa bidang studi berbeda untuk membahas suatu masalah
khusus. Keadaan ini berpotensi untuk mempersempit cakupan pemikiran siswa
terhadap bidang-bidang studi tertentu.
c.
Pada jenjang pendidikan dasar, keluasan wawasan
pemikiran siswa merupakan hal semestinya ditekankan, tidak perlu terburu-buru
untuk mengkhususkannya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Model pembelajaran terpadu tipe Immersed adalah suatu pembelajaran yang
menggunakan pendekatan inter dan antar disiplin ilmu, dimana siswa dapat
memadukan semua data setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai
dengan bidang minatnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping
itu, pembelajaran ini juga dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua
data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya.
Pembelajaran terpadu tipe Immersed adalah tipe pembelajaran yang
memerlukan tingkat kemampuan berpikir tinggi. Pada pembelajaran ini, tidak lagi
berfokus pada mata pelajaran, tetapi sudah pada para siswa sebagai
individu-individu yang memmpunyai kemampuan dan pengalaman yang berbeda-beda
serta sebagai individu yang membentuk jaringan kerja sama.
Langkah-langkah pembelajaran terpadu
tipe Immersed mengikuti tahap-tahap
yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
B. Saran
Sebagai calon
pendidik harus mampu professional dalam segala hal. Salah satunya harus mampu
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Seorang
pendidik harus mampu menggunakan berbagai model pembelajaran agar peserta didik
tidak merasa bosan dan bisa mencapai tujuan pendidikan. Menggunakan model
pembelajaran terpadu tipe Immersed
merupakan salah satu upaya untuk membantu peserta didik mencapai tujuan
pendidikannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Eureka. (2015). Pembelajaran Terpadu Model Immersed. [Online]. Diakses dari https://www.eurekapendidikan.com/2015/03/pembelajaran-terpadu-model-immersed.html.
J. John, Y. (2015). A “New” Thematic, Integrated Curriculum for
Primary Schools of Trinidad and Tobago: A Paradigm Shift. Trinidad and
Tobago Journal: International Journal of Higher Education Vol. 4, No. 3, hlm.
176.
Saefuddin Saud, U.
dkk. (2006). Pembelajaran Terpadu.
Bandung: UPI PRESS.